Kedua studi tersebut belum bisa membuktikan hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi Covid-19.
Baca Juga: Kerap Kali Sakit Hati, Ayu Ting Ting Ungkapkan Pilihan Hidupnya, Ayu: Lebih Baik Gue Disakiti
Studi pertama meneliti data ratusan ribu partisipan kulit putih yang umumnya dinilai rentan kekurangan vitamin D, dengan kemungkinan adanya infeksi Covid akibat kekurangan vitamin D.
Mereka tidak menemukan gagasan jika vitamin D sepenuhnya melindungi tubuh dari Covid.
Penelitian kedua dari Aristotle University di Yunani juga melakukan penelitian dengan membandingkan kekurangan vitamin D di 24 negara Eropa dengan data infeksi, pemulihan, dan kematian akibat Covid-19.
Hasilnya adalah tidak ditemukan korelasi yang signifikan antara kurangnya vitamin D dengan infeksi, pemulihan, atau kematian akibat Covid.
Baca Juga: PMS dan Haid Ternyata Berbeda, Kenali Gejalanya dan Simak Ulasannya
Pemimpin penelitian, Dr Michael Chourdakis, dari Universitas Aristoteles di Yunani mengatakan jika mengagungkan vitamin D sebagai pencegah Covid adalah hal yang salah.
"Ada informasi berlebihan tentang manfaat vitamin D, vitamin D dipuji karena banyak hal, meskipun kami memiliki data yang sangat terbatas untuk mendukung kalim itu," kata Chourdakis.
Ia juga menyebutkan jika penelitian-penelitian sebelumnya hanya bergantung pada data terbaru vitamin D, namun tidak mencakup sekumpulan populasi.