KABAR BESUKI – Di era modern yang menuntut adanya kesetaraan gender seperti saat ini, pendekatan untuk membesarkan seorang gadis juga mengalami pergeseran.
Baru-baru ini, ide untuk mencetak “gadis yang baik” telah mengalami pergeseran makna karena perempuan saat ini dituntut untuk memperjuangkan dirinya sendiri dan sebisa mungkin untuk bebas dari stereotip yang berlaku di kalangan masyarakat tradisional.
Beberapa orang tua baru di era milenial ini juga mulai mempertimbangkan untuk mengubah pola asuh terhadap buah hatinya dengan metode yang hampir sama sekali berbeda dengan yang diajarkan orang tuanya ketika mereka masih berusia anak-anak.
Baca Juga: Menteri Agama Optimis Arab Saudi Akan Kembali Membuka Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 2021
Baca Juga: Diduga Karena Masalah Ini, Sidang Perdana Rizieq Shihab di Pengadilan Negeri Menjadi Tertunda
Dilansir Kabar Besuki dari Bright Side, berikut ini beberapa prinsip yang harus dipegang dalam mendidik seorang gadis di era milenial agar dia dapat menggapai semua impiannya tanpa terkurung oleh stereotip masyarakat tradisional atau konservatif:
- Puji Gadis dengan Sebaik Mungkin
Ide dan kegigihan yang ada di dalam jauh lebih penting daripada sekedar hasil akhir yang tampak di permukaan.
Tapi jika bicara perempuan, seringkali orang lebih dahulu menilai dari segi kecantikan visualnya terlebih dahulu, barulah aspek lainnya diperhitungkan.
Akan tetapi, para ahli merekomendasikan untuk memberikan perhatian utama pada ide, kreativitas, ataupun hal unik yang dimiliki oleh putri Anda.
Berikan apresiasi setinggi mungkin terhadap potensi bakat atau kecerdasan yang ia miliki dalam bidang tertentu, bahkan ketika dia tertarik pada bidang yang identik dengan ranah maskulin sekalipun.
- Biarkan Dia Berdebat dengan Anda
Seorang gadis yang “baik” akan selalu mendengarkan semua nasihat dari orang tuanya dan tidak berselisih atau berdebat dengan mereka.
Akan tetapi, tidak selamanya pernyataan orang tua benar atau relevan dengan kondisi zaman yang selalu berubah. Sehingga, orang tua tidak bisa lagi memaksakan kehendak terhadap anaknya terutama dalam hal pengambilan keputusan.
Para ahli merekomendasikan agar anak termasuk juga perempuan dididik untuk menjadi seorang bos atau leader dan diberikan kesempatan untuk mengutarakan sudut pandangnya, sehingga dia menjadi lebih terlatih untuk bisa mengambil keputusan secara mandiri.
- Biarkan Dia Menentukan Pilihannya Sendiri
Di era yang serba modern seperti sekarang, banyak orang yang merasa gagap ketika beranjak dewasa karena nyaris tidak diberikan kesempatan untuk menentukan pilihan secara mandiri.
Dengan banyak memberikan kesempatan untuk menekuni hobi tertentu, anak Anda juga memiliki bekal berharga ketika akan menentukan jalan karir yang akan dia tempuh.
Baca Juga: Lansia Non KTP DKI Jakarta, Akhirnya Tetap Bisa Mendapatkan Vaksin dengan Mekanisme Berikut
Bahkan ketika putri Anda dihadapkan dengan situasi untuk memilih pasangan hidup, dia juga dapat menentukan pilihannya sendiri dengan berbagai pertimbangan tertentu yang menurutnya adalah yang terbaik.
- Berikan Dukungan untuk Hobinya
Ketika anak sudah menemukan minatnya di bidang yang dia sukai, berikanlah dukungan dan motivasi untuk mengembangkan hobinya tanpa dibatasi oleh stereotip gender.
Bahkan ketika anak gadis Anda ingin untuk menekuni dunia maskulin seperti gaming atau esports, berikan fasilitas agar skill dari hobi yang ditekuni menjadi modal untuk kemajuan karirnya.
- Berikan Kesempatan untuk Menyelesaikan Masalahnya Sendiri
Ketika putri Anda mengalami suatu masalah, berikan dia kesempatan untuk menyelesaikan masalahnya sendiri agar dia mampu menjadi sosok yang bertanggung jawab terhadap dirinya sendiri ketika telah beranjak dewasa.
Baca Juga: Cara Meluruskan Rambut Secara Alami Tanpa Bantuan Catokan, Cukup Gunakan Bahan-bahan Alami Ini
Sikap orang tua yang terlalu protektif terhadap anak justru membuat sang buah hati menjadi tertekan bahkan merasa tidak nyaman dengan orang tuanya sendiri. Akhirnya, dia justru akan menjadikan teman atau pacar sebagai sarana pelarian untuk curhat terhadap masalahnya.
Bagaimana dengan Anda? Mulailah dari sekarang untuk benar-benar memahami kebutuhan putri Anda dengan pendekatan dari hati ke hati jika Anda menginginkan masa depan putri Anda yang lebih baik.***