Saat eksperimen dilakukan, peneliti mengajak sejumlah partisipan untuk membeli minuman di coffe shop. Sebagian partisipan diminta untuk langsung keluar setelah memesan minuman, sebagian lainnya diminta untuk mengobrol dengan kasir.
Dunn melakukan analisis secara psikologis untuk mengetahui perbedaan kondisi mood atau suasana hati dari dua kelompok partisipan tersebut.
Hasil dari peneltiian tersebut menunjukkan bahwa, kelompok yang melakukan interaksi sosial dengan kasir atau orang yang tidak dikenal keluar coffe shop dengan perasaan yang lebih bahagia.
Baca Juga: Ditetapkan dengan Status Bencana Alam, PUPR Akan Segera Perbaiki Jembatan di Karang Gayam Blega
Sebuah penelitian lain yang dilakukan oleh Nicholas Epley seorang pakar perilaku dari University of Chicago mengatakan bahwa, keraguan saat berinteraksi dengan orang lain biasanya disebabkan oleh rasa takut ketika lawan bicara tidak suka diajak mengobrol.
Eplay melakukan eksperimen terhadap penumpang kereta dan bus. Hasil eksperimen tersebut menunjukkan bahwa, orang-orang yang ebrinteraksi dengan penumpang lainnya merasakan mood atau suasana hati yang lebih baik sepanjang perjalanan.
Seseorang yang melakukan interaksi sosial dengan orang yang tidak dikenal, merasakan perasaan yang lebih bahagia dan hubungan yang lebih erat dengan lingkungan sekitar.***