KABAR BESUKI – Kita semua tahu bagaimana jalan ceritanya, bagaimana Anda menderita karena suka pada seseorang saat sekolah, Anda terlibat dalam hubungan jangka panjang, namun masih tetap tidak berjodoh setelah 3 tahun atau lebih. Berada di posisi itu, dan melakukannya, kemudian di setiap waktu Anda berpikir, “Yep, ini harus menjadi satu-satunya,” pada setiap waktu dan ternyata bukan.
Beruntungnya, cinta itu nyata sebuah permainan angka, dan matematikawan menemukan usia di mana kita paling mungkin untuk menemukan pasangan paling sempurna.
Mengutip hasl penelitian dari Bright Side, berikut hasil penelitian sains dan psikologi, tentang kehidupan romantis yang bisa ditemukan dengan menghitung umur.
Kehidupan romantis kita bisa ditafsirkan melalui teori matematika
Matematikawan Dr. Hannah Fry melakukan penelitian yang menunjukkan usia ketika orang paling mungkin menemukan cinta sejati. Dalam risetnya, ia megandalkan pola, statistik, dan algoritma berbasis matematika, termasuk apa yang ia sebut sebagai “teori menghentikan yang optimal.”
Singkatnya, ada sejumlah orang yang secara potensial dapat melakukan kencan dalam hidupnya, dan hubungan ini bervariasi dalam segi kualitas. Menurut teori ini, dengan pengalaman berpasangan, harusnya kita tahu kapan harus berhenti mencari dan berkomitmen untuk kandidat terbaik