Apa itu Xenophobia? Para Ahli Menyebutnya Sebagai Salah Satu Gangguan Mental Anti Terhadap Orang Baru

- 31 Maret 2021, 07:10 WIB
Sumber Foto: Takut dan anti bertemu orang baru
Sumber Foto: Takut dan anti bertemu orang baru /Bayu//Pixabay/PublicDomainPictures

KABAR BESUKI - Xenophobia atau ketakutan terhadap orang asing adalah istilah luas yang dapat diterapkan pada rasa takut apa pun terhadap seseorang yang berbeda dari kita.

Permusuhan terhadap orang luar sering kali merupakan reaksi terhadap rasa takut. Ini biasanya melibatkan keyakinan bahwa ada konflik antara individu dan kelompok.

Xenophobia sering tumpang tindih dengan bentuk prasangka termasuk rasisme dan homofobia, tetapi ada perbedaan penting.

Baca Juga: Kontrol Kemudi Rusak, Lion Air Rute Surabaya-Banjarmasin Putar Balik Usai Terbang 20 menit

Jika rasisme, homofobia, dan bentuk diskriminasi lainnya didasarkan pada karakteristik tertentu, xenophobia biasanya berakar pada persepsi bahwa anggota kelompok luar adalah orang asing bagi komunitas dalam kelompok.

Meskipun xenophobia dapat diekspresikan dengan cara yang berbeda, tanda-tanda yang khas meliputi. Merasa tidak nyaman berada di sekitar orang yang termasuk dalam kelompok yang berbeda. Berusaha keras untuk menghindari area tertentu. Menolak berteman dengan orang lain hanya karena warna kulit, cara berpakaian, atau faktor eksternal lainnya.

Meskipun hal itu mungkin mewakili ketakutan yang sebenarnya, kebanyakan orang xenophobia tidak memiliki fobia yang sebenarnya. Sebaliknya, istilah tersebut paling sering digunakan untuk mendeskripsikan orang-orang yang mendiskriminasi orang asing dan pendatang.

Orang yang mengekspresikan xenofobia biasanya percaya bahwa budaya atau bangsanya lebih unggul, serta ingin menjauhkan orang asing dari komunitas atau kelompoknya.

Xenophobia tidak dikenali sebagai gangguan mental dalam Manual Diagnostik dan Statistik Gangguan Mental (DSM-5).

Namun, beberapa psikolog dan psikiater telah menyarankan bahwa rasisme ekstrim dan prasangka harus diakui sebagai masalah kesehatan mental.

Baca Juga: Imbas Skandal Real Estate, Sejumlah Pejabat Pembantu Presiden Korea Selatan Moon Jae In Mundur Teratur

Baca Juga: Setelah Kimchi, China Kembali Klaim Makanan Korea Selatan Kali ini Samgyetang 'Sup Ayam Ginseng'

Ada dua jenis xenophobia:

  1. Xenofobia budaya: Jenis ini melibatkan penolakan benda, tradisi, atau simbol yang terkait dengan kelompok atau kebangsaan lain. Ini dapat mencakup bahasa, pakaian, musik, dan tradisi lain yang terkait dengan budaya.
  2. Xenofobia imigran: Jenis ini melibatkan penolakan orang yang tidak dipercayai oleh individu xenofobia dalam masyarakat ingroup. Hal ini dapat mencakup penolakan orang dari agama atau kebangsaan yang berbeda dan dapat menyebabkan penganiayaan, permusuhan, kekerasan, dan bahkan genosida.

Adalah wajar dan mungkin secara naluriah ingin melindungi kepentingan kelompok dengan menghilangkan ancaman terhadap kepentingan tersebut.

Sayangnya, perlindungan alami ini sering kali menyebabkan anggota suatu kelompok menghindari atau bahkan menyerang mereka yang dianggap berbeda, meskipun sebenarnya mereka sama sekali tidak menimbulkan ancaman yang sah.

Xenophobia tidak hanya mempengaruhi orang-orang di tingkat individu. Itu mempengaruhi seluruh masyarakat, termasuk sikap budaya, ekonomi, politik, dan sejarah.

Contoh xenofobia di Amerika Serikat termasuk tindakan diskriminasi dan kekerasan terhadap imigran Latin, Meksiko, dan Timur Tengah.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Very Well Mind


Tags

Terkini