Mengejutkan! Penelitian Mengungkapkan Jika Manusia Berpotensi Memproduksi Bisa Beracun Dalam Air Liur

- 1 April 2021, 08:47 WIB
Ilustrasi ular.
Ilustrasi ular. /blende12 / Pixabay

Dalam penelitian ini, para ilmuwan meneliti kelenjar racun dari ular Habu, yaitu ular viper di beberapa wilayah di Asia. 

Peneliti menemukan sekitar 3.000 dari gen yang 'berkoperasi' dan menemukan bahwa gen tersebut berperan penting untuk melindungi sel dari stress akibat banyaknya produksi protein.

Para peneliti kemudian membandingkan gen ini dengan gen serupa yang bisa ditemukan pada mamalia seperti kera, anjing, dan juga manusia.

Mereka menemukan bahwa gen dari jaringan mamalia juga bertindak serupa, layaknya gen  yang ditemukan di kelenjar racun ular Habu.

Baca Juga: Yuk Intip Bagaimana Persiapan Atta Halilintar Bersama Keluarga dalam Menuju Hari Bahagia

Peneliti utama studi ini, Agneesh Barua mengatakan bahwa ini adalah bukti nyata pertama yang bisa menjadi acuan jika kelenjar racun berevolusi dari kelenjar air liur.

"Sementara ular berevolusi dan memiliki banyak racun di dalam bisanya dan terus meningkatkan gen yang memproduksi bisa, mamalia seperti tikus juga mampu menghasilkan bisa yang lebih sederhana seperti menyerupai air liur," kata Barua.

Ia juga memberi referensi sebuah eksperimen di tahun 80-an dimana tikus jantan menghasilkan senyawa beracun dalam air liurnya.

"Jika dalam suatu kondisi ekologi tertentu, tikus yang menghasilkan lebih banyak protein racun mampu bereproduksi dengan baik, maka bisa jadi dalam beberapa ribu tahun kedepan kita akan bertemu dengan tikus berbisa," katanya.

 Baca Juga: Ingin Cepat Mengantuk? 5 Makanan Ini Bisa Membantu Anda untuk Tidur Lebih Nyenyak di Malam Hari

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Daily Mail


Tags

Terkini

x