Konsumsi Gula Terlalu Banyak dapat Mempengaruhi Kesehatan Mental dan Menimbulkan Depresi

- 6 April 2021, 07:32 WIB
ILUSTRASI Gula,
ILUSTRASI Gula, /Choirun N/*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Gula adalah salah satu makanan paling kontroversial, dan banyak orang tidak tahu seberapa aman untuk dimakan setiap hari. Penting untuk mengetahui efek gula pada tubuh dan otak.

Jumlah gula yang dikonsumsi mungkin berdampak signifikan pada kondisi mental, termasuk depresi. Sudah menjadi rahasia umum bahwa makan banyak gula tidak baik untuk kesehatan. Ini dapat menyebabkan atau memperburuk kondisi seperti penyakit jantung dan diabetes.

Penting untuk diketahui bahwa mengonsumsi gula dalam jumlah besar juga dapat membuat berisiko mengalami gangguan mental seperti depresi.

Baca Juga: 'Cara-cara Pengecut' Novel Bamukmin Angkat Bicara Terkait 4 Terduga Teroris Simpatisan FPI

Mengonsumsi terlalu banyak gula olahan dapat menyebabkan gangguan mood dan kondisi kronis lainnya seperti diabetes. Sebaliknya, pola makan yang terdiri dari buah-buahan, sayuran, ikan, dan makanan utuh lainnya dapat secara signifikan mengurangi risiko depresi.

Makan terlalu banyak gula dapat berdampak pada kesehatan mental dan menyebabkan beberapa masalah dalam kehidupan sehari-hari. Resiko mengonsumsi gula lebih besar untuk pria.

Studi menunjukkan bahwa pria lebih berisiko terhadap kondisi kesehatan mental yang merugikan terkait gula daripada wanita. Pria yang mengonsumsi lebih dari 40 gram gula per hari sangat mungkin terdiagnosis depresi dalam beberapa tahun.

Penelitian menunjukkan bahwa gula bisa lebih membuat ketagihan daripada obat keras seperti kokain. Kecanduan gula dapat menyebabkan Anda mengalami depresi dan gangguan mood lainnya.

Baca Juga: Ramalan Percintaan Zodiak Besok, 6 April 2021: Leo Menyerah dan Sagitarius Ada Kesempatan Kenal Orang Baik

Pola makan yang kaya buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian terbukti dapat mengurangi peradangan dalam tubuh. Karena gangguan peradangan yang parah telah dikaitkan dengan depresi, konsumsi sumber gula alami yang sehat dapat mengurangi kemungkinan Anda terkena depresi akibat kondisi peradangan.

Jika seseorang menyukai gula, disarankan untuk memperhatikan beberapa tanda umum depresi, seperti perubahan pola tidur, kehilangan nafsu makan, dan persepsi nyeri yang tinggi.

Laki-laki dewasa disarankan mengonsumsi rata-rata 36 gram gula per hari. Seorang wanita dewasa harus mengonsumsi rata-rata 25 gram gula per hari. Berikut beberapa tip yang dapat membantu Anda mengurangi asupan gula:

Saat merasa haus, biasakan minum air putih daripada minuman manis seperti soda. Kurangi jumlah gula yang ditambahkan ke makanan seperti pancake, sereal, teh, dan kopi. Mulailah dengan memotong setengah jumlah gula dan secara bertahap kurangi dari sana.

Gunakan buah segar seperti ceri, pisang, atau stroberi atau buah kering seperti kismis, aprikot, atau cranberry dalam sereal daripada menambahkan gula. Konsumsilah makanan yang mengandung gula alami seperti buah-buahan. Jika buahnya kalengan, pilih yang di dalam air atau jus buah alami daripada sirup dan jus sintetis.

Baca Juga: Lintasi Karpet Merah 'Peragaan Busana Telornasi Antar Umat Beragama' Apa Benar? [Fakta atau Hoax]

Pertimbangkan untuk menggunakan ekstrak buah seperti jeruk, almond, vanila, atau lemon sebagai pengganti gula dalam resep. Pilih produk makanan yang mengandung gula dalam jumlah rendah saat berbelanja.

Selain itu,gunakan lebih sedikit gula saat memanggang. Memotong jumlah gula yang disarankan dalam resep hingga sepertiga tidak akan membuat perbedaan rasa yang besar. Gantilah gula dengan bumbu dalam makanan untuk meningkatkan rasa.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: webMD


Tags

Terkini

x