Minum Teh Setelah Makan Tidak Baik Bagi Tubuh, Berhenti Sekarang Juga Ini Penjelasan dan Faktanya

- 6 April 2021, 12:22 WIB
Kantong teh celup
Kantong teh celup /- Foto : Freepik/

KABAR BESUKI - Minum teh setelah makan merupakan kebiasaan yang dilakukan secara turun-temurun oleh kebanyakan orang Indonesia.

Apabila kita perhatikan di setiap rumah makan, penyajian teh sebagai minuman pendamping makan merupakan hal yang umum ditemui.

Ada beberapa penelitian yang menunjukkan bahwa kebiasaan minum teh setelah makan mempunyai manfaat bagi kesehatan, khususnya pencernaan. Namun, beberapa studi lain justru menunjukkan hal yang sebaliknya. 

Baca Juga: Clubhouse Tambahkan Fitur Pembayaran untuk Para Konten Kreator, Simak Ulasannya Berikut

Baca Juga: Menurut Studi, Konsumsi Kopi Setiap Hari dapat Menimbulkan Efek Samping yang Berbahaya Bagi Tubuh

Baca Juga: Sama-sama Nasi, Nasi Putih Biasa atau Nasi Merah, Manakah yang Paling Bagus Ini Perbedaan Keduanya

Pasalnya, kandungan kafein dalam teh ternyata bisa menghambat penyerapan beberapa zat gizi di dalam saluran pencernaan.

Daripada minum teh, para peneliti lebih menyarankan untuk banyak minum air putih termasuk setelah makan.

Sebab air putih telah terbukti dapat membantu proses pencernaan makanan.

Selain itu, sebagian besar tubuh manusia terdiri dari air. Sehingga penting untuk memastikan kebutuhan air dalam tubuh tercukupi.

Sejumlah penelitian mengemukakan bahwa kandungan antioksidan dan polifenol di dalam teh dapat mengurangi risiko berbagai macam penyakit. 

Mulai dari tekanan darah tinggi, penyakit hati (liver), serangan jantung, stroke, diabetes, hingga kanker.Meskipun minuman teh dapat memberikan sederet manfaat kesehatan bagi tubuh, kebiasaan minum teh saat makan atau setelah makan sebaiknya jangan lagi dilakukan.

Baca Juga: Peneliti Membuktikan, Kurang Tidur dapat Membuat Seseorang Terlihat Kurang Cantik dan Menarik, Ini Alasannya

Baca Juga: Simak 4 Zodiak Berikut yang Punya Bakat Jadi Orang Kaya, Apakah Zodiakmu Termasuk?

Minum teh saat makan memang nikmat, tetapi dapat memberikan dampak kurang sehat.Alasannya, teh mengandung tanin dan polifenol (senyawa fenolik) yang dapat mengganggu penyerapan zat besi.Akibatnya, jika sering sekali mengonsumsi teh, maka bisa meningkatkan risiko kekurangan zat besi dalam tubuh Anda.Semakin kuat cita rasa tehnya maka semakin besar efek teh untuk mengikat zat besi di dalam usus.

Salah satu contohnya adalah teh hitam.Teh hitam adalah jenis teh yang telah melewati serangkaian proses oksidasi lebih banyak sehingga menyebabkan warnanya menjadi lebih gelap dan memiliki cita rasa yang lebih kuat. Jenis teh ini juga tinggi akan kandungan polifenolnya.Selain teh hitam, teh herbal, serta jenis minuman lainnya, seperti kakao (bubuk cokelat), espresso, dan kopi juga tidak baik dikonsumsi saat makan.

Mengonsumsi berbagai jenis minuman tersebut saat makan dapat mengikat zat besi sebelum sempat diserap oleh tubuh.Akibatnya, nutrisi yang Anda dapatkan dari makanan yang Anda makan pun menjadi sia-sia. Kondisi ini berlaku baik pada pria maupun wanita.

Baca Juga: 4 Mimpi Ini Dipercaya Sebagai Pertanda Akan Mendapatkan Rezeki yang Melimpah

Kendati demikian, risiko tersebut tetap ada, terutama bagi orang-orang yang memiliki riwayat kekurangan zat besi.Tak hanya itu, perempuan yang sedang menstruasi, kelompok vegan dan vegetarian juga disarankan untuk tidak melanjutkan kebiasaan makan sambil minum teh.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: YouTube


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah