KABAR BESUKI - Jika Anda mengalami stroke ringan, Anda mungkin mendengar bahwa Anda mengalami stroke subkortikal, stroke otak kecil, stroke kortikal atau stroke lacunar.
Stroke kecil juga sering disebut stroke pembuluh darah kecil karena disebabkan oleh penyumbatan atau pendarahan pada pembuluh darah kecil di otak.
Arti dari stroke subkortikal adalah stroke di daerah subkortikal bagian dalam otak, berbeda dengan stroke kortikal, yang mempengaruhi lapisan luar otak, atau korteks serebral.
Arteri membawa darah ke otak. Ketika arteri tersumbat atau ketika aliran darah terganggu, terjadi iskemia atau kekurangan suplai darah.
Jaringan otak yang menderita iskemia mengalami proses yang disebut infark, yaitu kerusakan kimiawi yang diakibatkan oleh iskemia.
Stroke kecil dapat disebabkan oleh bekuan darah akibat penyakit serebrovaskular atau dari embolus (bekuan darah yang berjalan) di tempat lain di tubuh.
Biasanya, stroke subkortikal terjadi karena penyumbatan cabang kecil arteri serebral tengah, cabang kecil dari arteri serebral anterior atau cabang kecil dari arteri serebral posterior.
Terkadang stroke subkortikal adalah akibat dari perdarahan (pembuluh darah yang berdarah). Perdarahan dapat terjadi akibat pecahnya pembuluh darah, pendarahan akibat infark, yang disebut transformasi hemoragik, atau dari kanker yang menyebar ke otak.
Baca Juga: Dirumorkan Batal, Kepala Badan Penyelenggara Olimpiade Tokyo Buka Suara
Lebih umum stroke kortikal berubah menjadi stroke hemoragik daripada stroke subkortikal berubah menjadi stroke hemoragik.
Komplikasi serius lainnya, seperti pembengkakan otak dan edema, lebih jarang terjadi pada stroke subkortikal dibandingkan dengan stroke kortikal.
Meskipun tanda-tanda gejala stroke ringan bisa sangat besar, biasanya tidak mengancam jiwa. Stroke kecil dapat menyebabkan kelemahan total pada satu kaki, misalnya, tetapi tidak mungkin menyebabkan konsekuensi seperti kejang atau pembengkakan otak.
Namun, stroke kecil seringkali merupakan tanda pertama dari faktor risiko stroke. Artinya, selain sembuh dari stroke itu sendiri, Anda juga perlu melakukan pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui mengapa Anda mengalami stroke. Sering kali, faktor risiko ini dapat dikelola dengan baik untuk mengurangi risiko terkena stroke lagi.
Baca Juga: Penelitian Mengungkap, Orang Kurang Tidur Terlihat Kurang Menarik dan Sulit Disukai Orang Lain
Dengan rehabilitasi dan manajemen faktor risiko, Anda dapat mencapai pemulihan maksimal dan pencegahan stroke tambahan.***