5 Alasan Pentingnya Memiliki Literasi Keuangan Sejak Dini, Salah Satunya Lanskap Finansial yang Berubah

- 17 April 2021, 14:39 WIB
ILUSTRASI rupiah.
ILUSTRASI rupiah. //indonesia.go.id

Perbedaan ini juga terlihat di antara orang-orang yang lebih muda. Rata-rata, siswa kulit putih dan Asia berusia 15 tahun memiliki skor literasi keuangan yang jauh lebih tinggi daripada rata-rata siswa AS secara keseluruhan dalam kelompok ini. Siswa Hispanik dan kulit hitam memiliki nilai yang jauh lebih rendah dari rata-rata.

  1. Konsumen Memikul Lebih Banyak Keputusan Keuangan

Perencanaan pensiun adalah contoh dari meningkatnya tanggung jawab yang harus diambil orang Amerika untuk keamanan finansial mereka sendiri.

Generasi sebelumnya bergantung pada program pensiun perusahaan untuk mendanai sebagian besar pensiun mereka. Dana pensiun ini, yang dikelola oleh para profesional, dinilai membebani perusahaan atau pemerintah yang mensponsori mereka.

Konsumen tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan, bahkan seringkali tidak berkontribusi pada dana mereka sendiri, dan jarang diberi tahu tentang status pendanaan atau investasi yang dimiliki oleh kaum pensiun.

 Baca Juga: Zodiak Capricorn: Sifat Pekerja Kerasnya, Menjadikan Kepribadian Capricorn Layak Memegang Kendali

  1. Pilihan Tabungan dan Investasi Semakin Kompleks

Konsumen saat ini juga diminta untuk memilih di antara berbagai produk investasi dan tabungan yang ditawarkan.

Produk-produk ini lebih canggih dibandingkan pada masa sebelumnya, mengharuskan konsumen untuk memilih dari berbagai opsi yang menawarkan tingkat suku bunga dan jatuh tempo yang berbeda-beda.

Pilihan yang dibuat di antara instrumen keuangan yang kompleks dengan berbagai macam pilihan dapat memengaruhi kemampuan konsumen untuk membeli rumah, membiayai pendidikan, atau menabung untuk masa pensiun, berpotensi menambah tekanan dalam pengambilan keputusan.

  1. Bantuan Pemerintah Cenderung Makin Sporadis

Pandemi COVID-19 yang melanda secara global telah mendatangkan malapetaka pada kehidupan finansial banyak orang Amerika.

 Baca Juga: Satu Penelitian Menemukan: Hormon Stres dapat Memperburuk Alergi, Simak Ulasannya

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Investopedia


Tags

Terkini