Selain merokok, mengalami tekanan darah tinggi, diabetes, atau kolesterol tinggi juga dapat dinetralkan efek kopi tersebut.
Manfaatnya tampaknya tidak datang dari kafein, karena partisipan yang minum teh dan minuman ringan berkafein tidak mengalami penurunan risiko stroke yang sama. “Temuan ini mendukung hipotesis bahwa komponen dalam kopi selain kafein mungkin bertanggung jawab atas potensi efek menguntungkan kopi pada risiko stroke,” kata Gracia.
Ia juga melanjutkan penjelasannya, dengan mengatakan, “Antioksidan dalam kopi menurunkan peradangan dan meningkatkan fungsi pembuluh darah”.
“Efek menguntungkan dari kopi hanya dapat diterapkan pada orang sehat. Siapa pun dengan masalah kesehatan yang dapat diperburuk oleh kopi seperti insomnia, kecemasan, hipertensi, atau masalah jantung harus berbicara dengan dokter mereka tentang risiko spesifik mereka,” pungkas Gracia.
Sejauh ini, data menunjukkan bahwa wanita tetap perlu memperhatikan faktor risiko stroke yang mungkin mereka miliki, dan minum kopi tidak akan menghilangkan faktor risiko tersebut.***