Network
KABAR BESUKI - Ketiga vaksin virus corona yang diotorisasi untuk digunakan di AS terbukti sangat efektif dalam uji klinis awal mereka.
Namun seiring berjalannya waktu dan semakin banyak orang yang divaksinasi di dunia nyata, kami belajar lebih banyak tentang keefektifan vaksin ini dari waktu ke waktu.
Sekarang, Moderna telah merilis hasil dari studi selama enam bulan, menunjukkan seberapa besar vaksin benar-benar melindungi Anda setengah tahun setelah divaksinasi.
Vaksin Moderna efektif lebih dari 90 persen setelah enam bulan
Moderna merilis temuan dari fase ketiga penelitian Coronavirus Efficacy and Safety (COVE) pada 13 April, yang menunjukkan seberapa efektif vaksin bertahan sekitar enam bulan setelah peserta menerima dosis kedua.
Menurut temuan mereka, vaksin Moderna masih lebih dari 90 persen efektif melawan semua kasus COVID dan lebih dari 95 persen efektif melawan kasus COVID parah enam bulan setelah vaksinasi.
Moderna telah mengirimkan sekitar 132 juta dosis vaksin COVID secara global, dan para peneliti mengamati lebih dari 900 total kasus COVID termasuk 100 kasus parah dari peserta yang divaksinasi dalam uji coba hingga 9 April.
Baca Juga: Zodiak Virgo: Memiliki Jiwa Perfeksionis, Berikut Ciri Kepribadian Unik dari Zodiak Virgo
Dilansir Kabar Besuki dari Best Life Online, Dengan varian COVID yang terus bermunculan dan berpotensi mengancam keefektifan vaksin, Moderna juga sedang mengerjakan suntikan penguat.
Moderna mengatakan pihaknya memiliki data praklinis tentang dua kandidat vaksin penguat khusus varian: satu terhadap varian Afrika Selatan B.1.351 dan kandidat penguat multivalen lainnya.
Suntikan penguat ini juga dapat melindungi Anda dari flu
Diharap vaksin flu Moderna dapat memberikan perlindungan yang lebih baik daripada yang sekarang, yang rata-rata tingkat kemanjurannya antara 40 dan 60 persen tergantung tahun, menurut CDC.
Saat ini, vaksin Moderna hanya diizinkan untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Namun, perusahaan juga sedang berupaya mengubahnya.
Baca Juga: Waspada! Kebiasaan Begadang Ternyata Bisa Membuat Kerja Otak Jadi Lemot, Ini Alasannya
Moderna juga mengumumkan pada 13 April bahwa studi TeenCOVE Fase 2/3 terdaftar sepenuhnya, yang akan menguji vaksin pada remaja berusia 12 hingga 17 tahun.
Ada sekitar 3.000 peserta dari AS yang terdaftar dalam uji coba baru ini. Perusahaan juga mengatakan mereka saat ini mendaftarkan peserta untuk uji coba yang akan menguji vaksin pada anak-anak berusia 6 bulan hingga 11 tahun.***
