Network
KABAR BESUKI - Sakit gigi dan ketakutan bisa jadi awal mula gigi sensitif. Bahkan sampai pada fobia dan ketakutan terhadap rasa takut untuk pergi ke dokter gigi.
“Kebanyakan orang takut pergi ke dokter gigi karena pengalaman masa kecil yang buruk yang telah mereka alami sepanjang hidup,” kata Geoffrey R. Morris, DMD, MS. Dilansir Kabar Besuki dari laman The Healthy.
Sayangnya, meskipun ketakutan yang juga dikenal sebagai dentophobia atau odontophobia umum terjadi, menghindari dokter gigi dapat menjadi langkah pertama menuju kebersihan gigi yang buruk dan peningkatan jumlah gigi berlubang.
Baca Juga: Suguhan Menu Buka Puasa yang Lezat, Kue Kurma Sagu Ini Bisa Dicoba! Simak Cara Membuatnya
Karena gigi berlubang sering menyebabkan gigi sensitif dan nyeri akibat tambalan, siklus ini terus berulang.
Tapi mengapa gigi sensitif setelah tambalan? Berikut penjelasan menurut ahli untuk mengetahui mengapa gigi Anda mungkin sakit setelah tambalan, serta untuk mendapatkan tips tentang cara mengelola dan merawat gigi sensitif.
Christopher Norman, DDS, menjelaskan bahwa tambalan gigi menggantikan struktur gigi yang hilang. Saat gigi patah atau berlubang, maka perlu dilakukan penggantian gigi yang hilang atau terkena dengan tambalan agar kondisinya tidak semakin parah.
“Tambalan gigi modern adalah bahan berbasis resin yang telah disusupi dengan bahan seperti kaca,” tambah Dr. Morris, menjelaskan, “Ini digunakan sebagai pengganti biokompatibel dari struktur gigi yang hilang karena pembusukan.”
Dr. Gelfand memperingatkan apa yang bisa terjadi jika Anda tidak merawat gigi. "Jika tidak ditangani, dapat menyebabkan gigi retak dan infeksi, seringkali memerlukan perawatan gigi yang lebih invasif dan mahal.”
