KABAR BESUKI – Tahu merupakan salah satu makanan yang sering dikonsumsi banyak orang. Terlebih bagi masyarakat Indonesia, tahu menjadi salah satu lauk pokok yang mungkin hampir dikonsumsi setiap hari.
Tahu menjadi salah satu makanan yang banyak digemari karena harganya murah, dan bisa dikreasikan dalam bentuk olahan apapun, seperti semur tahu, bahu bacem, tahu goreng, pepes tahu, dan lain sebagainya.
Selain harganya yang terjangkau, tahu juga memiliki beragam kandungan nutrisi yang baik untuk kesehatan tubuh. Itulah sebabnya tahu banyak digemari oleh masyarakat.
Namun, terlalu sering konsumsi tahu juga tidak baik untuk kesehatan. Bahkan, mengonsumsi tahu secara berlebih dapat mempengaruhi fungsi otak hingga sebabkan kepikunan.
Dilansir Kabar Besuki dari ncbi, hal tersebut diungkap dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal Dementia and Griatric Cognitive Disorders. Penelitian ini mengatakan secara jelas bahwa, tahu termasuk kedalam makanan yang secara signifikan dapat mempengaruhi fungsi otak.
Penelitian tersebut menyebutkan adanya hubungan antara banyaknya mengonsumsi tahu dengan peningkatan risiko penurunan kemampuan kognitif.
Baca Juga: Sering Dilakukan! Mencuci Daging Sebelum Dimasak Justru Bisa Berbahaya Bagi Kesehatan
Para peneliti melibatkan 719 pra dan wanita sebagai responden kemudian para responden diminta untuk menjalani tes memori.
Hasil dari penelitian tersebut mengungkap bahwa, orang yang mengonsumsi tahu sebanyak 9 kali atau lebih dalam seminggu lebih berisiko menyebabkan kehilangan memori.
Peneliti juga menyimpulkan bahwa, tahu memiliki kandungan senyawa phytoestrogen yang diyakini menjadi penyebab fungsi otak menurun.
Baca Juga: Amanda Manopo Hamil Besar dan Melakukan Foto Maternity, Ternyata Ini yang Terjadi
Meski begitu, penelitian ini masih mengkajii lebih lanjut mengenai tahu yang menjadi penyebab penurunan fungsi otak.
Meski masih terus dilakukan penelitian lebih lanjut, penelitian tersebut telah mengajarkan bahwa mengonsumsi makanan secara berlebih memang tidak dianjurkan dan dapat berisiko memicu gangguan kesehatan.
Jadi sebaiknya, mulai saat ini jangan terlalu berlebihan saat mengonsumsi makanan agar tidak berbahaya bagi kesehatan.***