Selama 24 tahun pemantauan, 109 wanita mengembangkan kanker usus sebelum usia 50 tahun.
Penulis penelitian menulis bahwa temuan mereka “menambah bukti epidemiologi unik bahwa asupan SSB sebagian dapat berkontribusi pada peningkatan CRC yang cepat pada orang dewasa yang lebih muda”.
Mengganti SSB dengan susu rendah lemak atau susu murni tampaknya bermanfaat, menurut rekan penulis studi Dr. Yin Cao, profesor bedah di Fakultas Kedokteran Universitas Washington di St. Louis, MO.
Dilansir Kabar Besuki melalui laman Medical News Today, Dr. Yin Cao menunjukkan “bahwa mengganti satu porsi harian SSB dengan jumlah setara susu rendah lemak atau total susu dikaitkan dengan risiko 35-36 persen lebih rendah dari EO-CRC.”
Para peneliti menunjukkan beberapa keterbatasan studi mereka. Pertama, mereka mengingatkan bahwa ini adalah studi observasi, yang hanya dapat menetapkan korelasi, bukan penyebab. Mereka juga mencatat bahwa mayoritas peserta adalah perempuan kulit putih, sehingga temuan tersebut mungkin tidak berlaku untuk laki-laki atau kelompok etnis lain.***