Menurut penelitian ini, orang yang tidur nyenyak memiliki skor penuaan kulit yang lebih rendah daripada orang yang tidur nyenyak.
- Ini mempengaruhi penilaian seseorang
Dalam sebuah penelitian, 26 subjek kurang tidur hanya selama 2 hari, dan mereka ditugaskan untuk memberikan penilaian mereka tentang dilema moral yang berbeda.
Hasilnya menunjukkan bahwa, karena kurang tidur, lebih sulit bagi orang untuk menjawab pertanyaan moral yang kompleks.
- Itu mempengaruhi emosi kita secara negatif
Menurut profesor David Dinges, kurang tidur dapat memiliki berbagai efek emosional negatif pada seseorang.
Kita tahu bahwa hal itu membuat kita rewel dan mudah tersinggung, tetapi juga mempersulit kita untuk menunjukkan emosi positif di wajah kita, dan akan lebih sulit bagi kita untuk mengetahui kapan orang lain bahagia.
Baca Juga: Merapikan Kasur Usai Bangun Tidur Ternyata Dianggap Sebagai Kebiasaan Buruk Lho, Ini Alasannya
Karena baik itu di wajah kita atau orang lain, ekspresi positif dapat terlihat netral bagi rata-rata orang yang kurang tidur.
- Dapat menyebabkan halusinasi dan psikosis
Tanpa tidur dalam jangka waktu yang lama dapat menghasilkan berbagai pengalaman, termasuk distorsi persepsi, dan halusinasi.
Gejala psikotik berkembang semakin kita terjaga. Mulai dari mispersepsi visual sederhana hingga halusinasi dan delusi dan dapat berakhir pada kondisi yang menyerupai psikosis akut. Ini bisa diatasi dengan tidur yang cukup.***