Network
KABAR BESUKI - Menjadi astronot adalah impian sebagian besar anak-anak. Namun menjadi astronot ternyata bukanlah semudah yang dibayangkan, tak heran banyak orang dewasa yang lambat laun menganggap menjadi astronot hanyalah sebuah khayalan.
Lalu apa yang harus dilakukan atau dimiliki seseorang untuk menjadi astronot?
Seperti dilansir dari Live Science dan Space.com, untuk menjadi astronot NASA, yang diperlukan pertama kali adalah menjadi seorang warga negara Amerika Serikat.
Namun beberapa perusahaan luar angkasa swasta tidak memerlukan kewarganegaraan AS sehingga jenis kewarganegaraan tidak diperlukan di beberapa instansi.
Selanjutnya, hampir setiap agensi badan antariksa memiliki kualifikasi pendidikan yang hampir sama.
Setidaknya, setiap orang yang mendaftar harus memiliki gelar master atau lebih tinggi dalam beberapa bidang tertentu.
Misalnya seperti di European Space Agency (ESA), Anda memerlukan gelar master atau lebih tinggi dalam ilmu alam, kedokteran, teknik, matematika atau ilmu komputer.
Gelar uji coba eksperimental pilot juga berguna jika Anda ingin menjadi astronot, yaitu sekolah yang mengajarkan lulusannya mengemudikan pesawat yang sedang diuji dan cara mengelola program penelitian.
Gelar saja tidak cukup untuk menjamin Anda diterima menjadi astronot. Kandidat juga harus memiliki pengalaman dunia nyata setidaknya dua tahun pengalaman pascasarjana yang relevan di bidang studi untuk NASA maupun ESA.
Di NASA, persyaratan tadi juga dapat dipenuhi dengan 1.000 jam pilot-in-command untuk pesawat jet.
Anda juga harus fasih dalam bahasa Inggris karena bahasa tersebut adalah bahasan umum yang digunakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
Baca Juga: Kenali Nutrisi Bipang Ambawang yang Populer Karena Pidato Presiden Jokowi, Simak Ulasan Selengkapnya
Fasih dalam bahasa lain seperti Rusia juga diperlukan untuk beberapa agensi badan antariksa, namun bukanlah sebuah persyaratan utama.
Selain kemampuan akademis, di ESA catatan kesehatan calon astronot juga harus memerlukan sertifikasi medis setara Lisensi Pilot Pribadi atau lebih tinggi.
Di lain hal, kandidat astronot NASA harus mampu melewati tes penerbangan fisik astronot yang berdurasi cukup lama.
Beberapa dekade lalu, astronot memang dituntut untuk memiliki kondisi tubuh yang sempurna dan tidak mentolerir kecacatan fisik. Namun ESA telah meluncurkan Proyek Kelayakan Parastronot untuk mereka yang memiliki disabilitas selama orang tersebut memang layak menjadi seorang astronot.
Selain beberapa hal diatas, hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah kesehatan mental para calon astronot.
Para astronot akan bekerja berjam-jam dalam keadaan penuh tekanan yang tinggi serta jauh dari keluarga dan teman-teman di Bumi.
Calon astronot akan melakukan serangkaian tes seperti psikometri dan lainnya untuk menilai stabilitas mental mereka. Stabilitas mental akan diperlukan bagi astronot untuk menjaga keselamatan dirinya dan juga kru lainnya.
Baca Juga: Jelang Sidang Vonis Kasus Kerumunan Habib Rizieq, Pengacara Optimis Kliennya Menang dan Dibebaskan
Semua hal diatas hanyalah persyaratan minimum untuk menjadi astronot. Setidaknya dari 18.000 orang yang mendaftar ke kelas astronot NASA, hanya 12 orang yang terpilih.
Ternyata menjadi astronot bukan hanya harus sehat, pintar, dan juga memiliki mentalitas yang kuat namun juga harus memiliki kepribadian yang baik serta menonjol dari kandidat lainnya.
Salah satu yang utama juga astronot harus bisa bekerja sama dengan para rekannya. Ini karena setiap astronot akan tinggal selama berbulan-bulan dengan kru yang sama sehingga kekompakan tim harus tetap terjaga agar misi yang panjang dapat terlaksana dengan baik.***
