Anjing Terlatih Dapat Mendeteksi Pasien Positif Covid-19 yang Tidak Memiliki Gejala, Menurut Studi Terbaru

- 27 Mei 2021, 09:44 WIB
ANJING
ANJING // 3194556/PIXABAY

KABAR BESUKI - Untuk mendeteksi penyebaran Covid-19, sejumlah cara telah dilakukan oleh para ilmuwan termasuk melatih hewan seperti anjing dan lebah.

Dalam sebuah eksperimen yang dilakukan oleh London School of Tropical Medicine, peneliti menemukan jika anjing dapat mendeteksi Covid-19 bahkan ketika seseorang tersebut tidak menunjukkan gejala (OTG).

Penemuan ini pun diharapkan dapat membantu mendeteksi Covid-19 dengan lebih mudah agar pasien dapat dengan cepat ditangani ataupun dilakukan karantina.

Baca Juga: Umi Pipik Mengaku Uje Lakukan Poligami, Adik Almarhum Buka Suara dan Meminta Hal Ini

Anjing memang dikenal karena kemampuan mengendus mereka yang sangat baik. Mereka dapat mendeteksi beberapa penyakit berbahaya lainnya seperti kanker, malaria, dan epilepsi.

Menggunakan kepekaan penciuman anjing dapat dimanfaatkan untuk deteksi awal Covid-19 sebelum orang-orang yang terdeteksi positif melakukan tes lebih lanjut.

Dalam studi ini, peneliti ingin membuktikan jika anjing dapat mengendus bau khas dari senyawa kimia yang dikeluarkan oleh orang positif Covid-19 yang tidak memiliki gejala.

Baca Juga: Wanita yang Sering Mendengkur Saat Tidur Ternyata Rentan Mengalami Penyakit Mematikan

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan sampel masker dan pakaian milik orang yang positif Covid-19 tanpa gejala atau bergejala ringan, sebagaimana dilansir dari Science Alert.

Hasilnya, anjing-anjing yang telah dilatih tersebut mampu mengidentifikasi sekitar 82 dan 94 persen dari 200 sampel.

Peneliti juga menunjukkan bahwa menggunakan anjing untuk mendeteksi Covid-19 memiliki tingkat keberhasilan sebesar 91 persen, dan berguna di kerumunan seperti terminal, bandara, dan stasiun kereta.

Baca Juga: Mana yang Lebih Sehat Mentega atau Margarin? Berikut Perbandingannya Menurut Gizi dan Cara Pembuatannya

Peneliti mengatakan jika hal tersebut akan mengulangi 2,24 kali tingkat penularan dan lebih efektif dibandingkan dengan menggunakan PCR.

Para peneliti berharap jika temuan mereka dapat membantu memudahkan deteksi Covid-19 yang lebih cepat agar para wisatawan yang berkunjung ke suatu wilayah tidak perlu dikarantina.

Ini karena sebagian besar wisatawan banyak yang harus dikarantina sebelum berwisata, bahkan ketika mereka dinyatakan tidak positif Covid-19.

Beberapa negara di dunia memiliki aturan untuk mengkarantina pendatangnya dimana hal tersebut menyebabkan ketidaknyamanan bagi kebanyakan orang.

Baca Juga: Kenapa Vaksin Covid-19 Harus Disuntikkan di Bagian Lengan? Begini Alasannya Secara Medis

Menurut tim peneliti tersebut, secara statistik setidaknya 300 orang dari pesawat yang datang ke bandara, kurang dari satu persen akan membawa virus corona atau SARS-CoV-2 meskipun tanpa gejala.

Dengan menggunakan kepekaan anjing yang terlatih, setidaknya maksimal 35 orang dapat diidentifikasi positif Covid-19.

Secara statistik, dari hasil yang diterima positif oleh penciuman anjing terlatih, setidaknya akan ada tiga orang yang benar-benar positif Covid-19 setelah di tes PCR.

Baca Juga: Bukan dari Film 101 Dalmatians, Para Aktor Pemeran Film Cruella Mendapat Inspirasi dari Sebuah Tren Ini

Dengan begitu, peneliti berharap agar beberapa instansi menggunakan kepekaan penciuman anjing untuk memudahkan wisatawan tanpa harus melakukan karantina terlebih dahulu.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Science Alert


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x