Diet Rendah Karbohidrat Ternyata Berbahaya Bagi Kesehatan Bahkan Bisa Memperpendek Umur, Anda harus Tahu!

- 4 Juni 2021, 11:02 WIB
ilustrasi timbangan
ilustrasi timbangan /pexels.com/ Ketut Subiyanto

KABAR BESUKI – Saat sedang menjalankan program diet, seseorang biasanya cenderung mengurangi atau bahkan menghindari asupan karbohidrat  seperti nasi, roti, kentang, mi untuk menjaga berat badan agar tidak naik.

Diet dengan mengurangi asupan karbohidrat dipercaya bisa membantu menurunkan berat badan dengan cepat. Namun siapa sangka bahwa diet populer ini ternyata  bisa berdampak buruk kesehatan bahkan bisa memperpendek umur seseorang.

Hal ini bahkan dibuktikan dalam sebuah penelitian yang mengatakan bahwa diet rendah karbohidrat dapat meningkatkan risiko kematian dini dan memperpendek umur seseorang.

Baca Juga: Wajib Dicoba! Rutin Minum Air Hangat di Pagi Hari Ternyata Bisa Cegah Risiko Penuaan Dini

Seperti dilansir Kabar Besuki  dari Evening Standart, beberapa ahli gizi mengatkan abwha diet mengurangi karbohidrat tidak baik untuk kesehatan.

Hal ini karena, mengonsumsi karbohidrat sangat penting bagi tubuh untuk menjalankan fungsinya. Seseorang yang kekurangan karbohidrat dapat menyebabkan kelelahan, kurang fokus, masalah metabolisme, dan lain sebagainya.

Bahkan, sebuah penelitian terbaru mengungkap bahwa seseorang yang tidak mengonsumsi karbohidrat atau diet rendah karbohidrat dapat meningkatkan risiko kematian dini.

Penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Public Health menemukan bahwa diet karbohidrat dapat meningkatkan risiko kematian ini.

Baca Juga: Soal Pembatalan Haji 2021, Politikus PKS: Sejauh Ini Kami Belum Melihat Adanya Usaha Serius dari Pemerintah

Hal ini dibuktikan setelah melakukan penelitian kepada 15 ribu partisipan yang berusia 45-64 tahun dari beragam latar sosial ekonomi di empat wilayah di Amerika Serikat.

Para partisipan diminta mengisi kuisioner tentang makanan dan minuman yang dikonsumsi beserta ukuran porsinya. Peneliti juga menindaklanjuti selama 25 tahun dan sebanyak 6.283 orang meninggal dunia.

Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, para pertisipan yang mendapatkan 50-55 persen energi dari karbohidrat dalam konsumsi sehari-hari memiliki risiko kematian yang lebh rendah dibandingkan partisipan yang mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah rendah.

Baca Juga: Jangan Malas! Bangun Pagi Ternyata Bisa Bantu Turunkan Berat Badan lho

Partisipan yang mengonsumsi kurang dari 40 persen larbihudrat memiliki risiko kematian yang lebih tinggi. Para peneliti bahkan menyimpulkan bahwa seseorang harus mengonsumsi karbohidrat sebanyak rata-rata 50 persen setiap harinya.

Menurut salah seorang peneliti, Dr. Sara Seidelmann mengatakan bahwa, diet rendah karbohidrat yang menggantikan dengan protein atau lemak seperti daging ternyata bisa mengakibatkan rentan hidup yang lebih pendek karena diketahui mampu meningkatkan risiko penyakit jantung dan kanker.

Baca Juga: Jelang Hari Bahagia, MUA Bocorkan Konsep dan Lokasi Lamaran Lesti Kejora dan Rizky Billar

Secara tidak langsung hal tersebut menimbulkan risiko kematian lebih besar dibandingkan dengan seseorang yang mencukupi kebutuhan karbohidrat setiap harinya.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: standard.co.uk


Tags

Terkini