Salah seorang peneliti, Dr. Sunbal Naureen Bhati mengatakan bahwa diet tinggi lemak dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel otot yang membentuk jantung.
Konsumsi makanan yang tinggi lemak hanya dapat menyebabkan protein yang biasanya tidak berbahaya menjadi terlalu aktif.
Para peneliti fokus pada protein kunci Nox2 yang diyakini terkait dengan peningkatan stress oksidatif di jantung. Penelitian tersebut menemukan bahwa tikus yang diberi makan tinggi lemak memilii aktivitas Nox2 dua kali lipat lebih tinggi.
Hal tersebut dapat menyebabkan jumlah spesies oksigen reaktif dan radikal bebas yang dikaitkan dengan kerusakan patologis tubuh.
Penelitian tersebut menjelaskan bahwa diet tinggi lemak berpotensi menyebabkan kerusakan signifikan pada jantung dan membuat seseorang lebih berisiko untuk terkena penyakit jantung.
Oleh sebab itu, sebaiknya pilih diet yang lebih aman dengan tidak mengurangi asupan karbohidrat atau mengonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak agar tak membahayakan tubuh dan bisa mendapatkan bentuk tubuh yang diinginkan.***