9 Mitos Seputar Kanker ‘Menyesatkan’ Tapi Banyak yang Percaya, Salah Satunya Karena Penggunaan Gadget

- 25 Juni 2021, 14:02 WIB
9 Mitos Seputar Kanker ‘Menyesatkan’ Tapi Banyak Yang Percaya, Salah Satunya Karena Penggunaan Gadget
9 Mitos Seputar Kanker ‘Menyesatkan’ Tapi Banyak Yang Percaya, Salah Satunya Karena Penggunaan Gadget /Pexels

Sebagai contoh di Inggris, tingkat kesembuhan kanker testis sebesar 98%. Sementara tingkat kesembuhan kanker pankreas hanya 1%.

Di penjuru dunia, tingkat kematian akibat penyakit kanker terus menurun. Perlahan tapi pasti. Di antara tahun 2001 hingga 2017, tingkat kematian akibat kanker menurun 1,5% setiap tahunnya.

  1. Kanker selalu kambuh kembali

Mitos dan fakta penyakit kanker yang juga populer adalah anggapan bahwa setelah sembuh pun, ada kemungkinan kembali kambuh. Terapi yang ada saat ini telah mencapai titik hingga membasmi sel-sel kanker sepenuhnya.

Namun, perlu diingat bahwa berbeda jenis kanker, peluang kesembuhan juga berbeda. Rentang waktu kesembuhan pun bisa berlainan. Dengan demikian, sulit mengetahui apakah pasien telah sembuh sepenuhnya atau masih berisiko menderita kanker kembali.

Namun di masa depan, perkembangan penanganan kanker semakin menegaskan bahwa anggapan “penyakit kanker bisa kambuh” adalah mitos tanpa dasar.

Baca Juga: 6 Penyebab Masalah Ruam di Wajah, Ternyata Dapat Menunjukkan Kondisi Kesehatan Tubuh

  1. Mitos: Kanker menular

Mitos seputar kanker selanjutnya adalah anggapan bahwa kondisi ini menular. Padahal, ini salah. Penderita kanker tidak bisa menularkannya pada orang lain.

Namun, berbeda dengan beberapa jenis infeksi menular seksual seperti human papillomavirus (HPV) penyebab kanker serviks, hepatitis B, dan juga hepatitis C. Pada ketiga penyakit di atas, infeksi virusnya yang bisa menular. Namun, kankernya tidak.

  1. Kanker akibat penggunaan gadget atau HP

Meski mitos seputar kanker ini termasuk yang paling populer, hingga kini tidak ada bukti bahwa HP bisa menyebabkan kanker.

Tudingannya adalah alat elektronik semacam ini memancarkan radiasi gelombang radio yang bisa diserap tubuh.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: sehatq


Tags

Terkini