Network
KABAR BESUKI - Mendapatkan vaksin merupakan cara paling baik untuk melindungi diri dari virus Covid-19, tetapi tidak ada vaksin yang 100 persen efektif.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), lebih dari 150 juta orang yang divaksinasi penuh terhadap Covid-19 di AS, lebih dari 4.000 telah mengalami infeksi Covid-19 pasca-vaksinasi yang sangat parah sehingga mereka harus dirawat di rumah sakit atau meninggal.
Para ahli mengatakan ada beberapa hal yang dapat membuat Anda lebih mungkin terinfeksi Covid-19 setelah vaksinasi.
Baca Juga: Viral ‘Tsunami’ Antrian Vaksinasi Covid-19, Netizen: Corona Bahagia Melihat Ini
Dilansir Kabar Besuki dari laman Best Life, menurut WebMD, ada tiga hal yang lebih mungkin menyebabkan infeksi terobosan yakni petugas kesehatan yang tidak sengaja menyimpan atau memberi Anda vaksin secara tidak benar, memiliki sistem kekebalan yang lemah, atau tertular varian Covid-19.
Kesalahan yang paling umum termasuk pemberian dosis yang terlalu rendah atau terlalu tinggi, pemberian vaksin yang salah untuk dosis kedua, menggunakan teknik injeksi atau ukuran jarum yang salah, atau penyimpanan dan penanganan vaksin yang tidak tepat.
Dalam hal memiliki sistem kekebalan yang lemah, banyak penelitian terbaru menunjukkan bahwa ini menyebabkan vaksin menghasilkan lebih sedikit antibodi.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Cara Melatih Pernapasan untuk Pasien Positif Covid-19
Sebuah studi 5 Mei dari Fakultas Kedokteran Universitas John Hopkins menemukan bahwa hanya 17 persen penerima transplantasi organ memiliki antibodi setelah dosis vaksin Covid-19 pertama, dan jumlah itu meningkat menjadi hanya 35 persen setelah dua dosis.
