Network
KABAR BESUKI - Psikopat merupakan suatu istilah yang digunakan untuk seseorang yang tidak memiliki emosi, perasaan, ataupun hati nurani.
Meskipun istilah tersebut sering kali terdengar dan digunakan, psikopat bukanlah istilah medis yang tepat untuk kondisi ini, melainkan gangguan kepribadian antisosial.
Dalam kehidupan nyata, orang yang mengalami psikopat tak selalu kasar, mereka akan cenderung melakukan manipulasi dan prilaku yang tak bertanggungjawab.
Biasanya psikopat berpendidikan tinggi dan tak jarang memiliki pekerjaan tetap, mereka juga dengan mudah berada di tengah-tengah masyarakat.
Bahkan mereka bisa membaur layaknya masyarakat biasa dan tak menunjukkan sesuatu hal yang mencurigakan.
Diantara banyak psikopat ternyata ada klasifikasi tentang gangguan mental tersebut.
Terdapat 5 jenis psikopat yang ada di dunia ini, berikut klasifikasinya dan ciri-cirinya, seperti dilansir Kabar Besuki dari Berbagai Sumber.
1. Psikopat Primer
Sebuah jurnal sains yang diterbitkan dalam The Royal Society Publishing mengungkap bahwa orang-orang dengan psikopat primer mampu menyembunyikan emosinya dengan sangat baik.
Dalam beberapa kasus, sebagian dari mereka tidak lagi digolongkan sebagai psikopat, melainkan sosiopat.
Studi ilmiah yang dicatat dalam jurnal PLOS One menyatakan bahwa psikopat sekunder cenderung gegabah, impulsif, mudah cemas, agresif, dan bisa merusak dirinya sendiri.
Psikopat jenis ini merupakan salah satu jenis kelainan mental yang cukup berbahaya. Mereka cenderung memperlihatkan sikap agresif berlebihan, pemarah, kasar, dan sering mengamuk tanpa sebab. Orang yang tergabung dalam golongan ini tak segan menunjukkan agresivitasnya di depan umum.
4. Psikopat Karismatik
Dalam kasus yang umum, mereka sering menempati posisi tinggi di masyarakat, misalnya pemimpin perusahaan atau orang dengan kecerdasan tinggi.
Impulsif bisa diartikan sebagai sikap yang bertindak secara tiba-tiba sesuai dengan keinginan hati tanpa memandang apakah perbuatan tersebut merugikan orang lain atau tidak.
Pada umumnya, mereka cenderung cerdas dan punya karisma di sekitar lingkungannya. Ketiadaan rasa takut dan cemas juga menjadi cirinya.
2. Psikopat Sekunder
2. Psikopat Sekunder
Dalam beberapa kasus, sebagian dari mereka tidak lagi digolongkan sebagai psikopat, melainkan sosiopat.
Studi ilmiah yang dicatat dalam jurnal PLOS One menyatakan bahwa psikopat sekunder cenderung gegabah, impulsif, mudah cemas, agresif, dan bisa merusak dirinya sendiri.
Tidak hanya menyakiti orang lain, mereka yang tergolong dalam kelompok ini juga bisa menyakiti dan menyiksa dirinya sendiri akibat perasaannya yang tak menentu.
Baca Juga: 5 Alasan Anda Dilarang Membuang Kulit Jeruk, Ternyata Memiliki Segudang Manfaat
3. Psikopat Pengganggu
3. Psikopat Pengganggu
Psikopat jenis ini merupakan salah satu jenis kelainan mental yang cukup berbahaya. Mereka cenderung memperlihatkan sikap agresif berlebihan, pemarah, kasar, dan sering mengamuk tanpa sebab. Orang yang tergabung dalam golongan ini tak segan menunjukkan agresivitasnya di depan umum.
4. Psikopat Karismatik
Dalam kasus yang umum, mereka sering menempati posisi tinggi di masyarakat, misalnya pemimpin perusahaan atau orang dengan kecerdasan tinggi.
Sayangnya, meskipun cerdas dan berkarisma, tak jarang mereka sering melakukan kebohongan tanpa merasa bersalah.
Kebohongan patologis yang dilakukan oleh psikopat karismatik bisa dijadikan senjata yang cukup ampuh untuk menjebak pihak lain ke dalam perangkapnya.
Baca Juga: 4 Macam Kenangan Tak Terlupakan Usai Ditinggal Resign Rekan Kerja Terbaik, Terutama Saat Pertama Kali Bertemu
5. Psikopat Impulsif Egosentris
5. Psikopat Impulsif Egosentris
Impulsif bisa diartikan sebagai sikap yang bertindak secara tiba-tiba sesuai dengan keinginan hati tanpa memandang apakah perbuatan tersebut merugikan orang lain atau tidak.
Ya, tentu mereka sangat egois dan hanya mementingkan keinginannya sendiri. Jurnal psikologi yang dimuat dalam SciMed Central menyimpulkan bahwa kepribadian dalam kelompok ini sangatlah kompleks. Mereka anti terhadap komitmen, manipulatif, terobsesi dengan keuntungan pribadi, dan egosentris tinggi.***
