Kisah Medis RSUD Gambiran Kota Kediri Siap Pertaruhkan Keselamatan

- 4 April 2020, 06:20 WIB
Dua perawat siaga di ruang isolasi covid-19 RSUD Gambiran Kota Kediri.
Dua perawat siaga di ruang isolasi covid-19 RSUD Gambiran Kota Kediri. /Jin/Kabar Rakyat

Di sinilah peran Minarsih dan tenaga medis di ruang isolasi dibutuhkan. Setiap hari mereka membangun komunikasi dan membangkitkan semangat pasien untuk sembuh.

Ironisnya, tugas berat tersebut tak diimbangi dengan pemenuhan alat perlindungan diri (APD) yang mereka pakai.

Baca Juga: Gubernur Khofifah Bebaskan Biaya Sewa Rusunawa Pemprov Jatim

Padahal setiap saat Minarsih dan teman-temannya berpotensi terpapar virus Corona saat berinteraksi di ruang isolasi.

"Kami terpaksa mengurangi intensitas keluar masuk ruang isolasi karena keterbatasan APD. Di zona merah, APD hanya bisa dipakai sekali dan langsung dibuang,” kata Minarsih.

Sebagai gantinya, Minarsih membentuk grup WhatsApp yang terdiri dari petugas ruangan dan pasien. Sehingga komunikasi bisa dilakukan secara daring tanpa harus masuk ke dalam ruang isolasi.

Selain menghilangkan kebosanan dan menyampaikan motivasi, grup WA itu juga dipakai untuk melaporkan kebutuhan pasien seperti cairan infus yang habis.

Hal senada juga diungkapkan Tri Sudaryati, perawat berusia 54 tahun yang menjadi rekan Minarsih di ruang isolasi memberikan kesaksian sama.

Perawat senior ini bahkan mengalami tekanan mental di luar tempat kerjanya sejak merawat pasien Corona.

“Mereka mengucilkan saya karena dianggap bisa menularkan virus. Padahal tidak sesederhana itu,” katanya.

Halaman:

Editor: Choiri Kurnianto

Sumber: Kabar Rakyat


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah