14 Tahun Dirasuki Kuntilanak Hitam: Arini Selalu Kesurupan Ketika Merasa Ngantuk!

- 7 Mei 2022, 10:32 WIB
Beredar kisah seram dari seorang bernama Arini
Beredar kisah seram dari seorang bernama Arini /Unsplash/Lan Gao/

KABAR BESUKI – Kisah seorang perempuan bernama Arini yang dirasuki oleh Kuntilanak Hitam ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Kisah yang dibagikan oleh Arini, dan ditulis oleh akun Twitter yang bernama @JeroPoint, pada Sabtu, 30 April 2022 lalu.

Kisah ini pun telah mendapatkan respon yang cukup banyak, sampai artikel ini ditulis kisah ini sudah mendapatkan 19,2 ribu like, 313 quote tweets, dan 4,686 retweets.

Baca Juga: Baca Kisah Horor Seorang Pendaki di Gunung Sindoro, Bertemu Sosok Putih Sebesar Pohon Pinus

Sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari Arinin Twitter @JeroPoint, pada Sabtu, 7 Mei 2022, kisah 14 tahun Kuntilanak Hitam yang merasuki seorang perempuan bernama Arini.

Kisah ini menceritakan mengenai seorang perempuan yang kerasukan ‘Kuntilanak Hitam’ selama 14 tahun lamanya.

Dimana kuntilanak hitam ini merupakan makhluk yang menaruh dendam kepada buyutnya Rini, dan bahkan sampai ke dirinya, sendiri.

Dalam thread yang ditulis oleh Arinin Twitter @JeroPoint menjelaskan, bahwa Arini atau yang biasa dipanggil Rini ini selama 14 tahun didapati berperilaku aneh, sampai memakan daging mentah.

Tidak hanya memakan daging mentah saja, yang dilakukan Rini, ia juga diceritakan menjilati darah najisnya sendiri, ketika dirasuki oleh sosok yang dipercaya sebagai Kuntilanak Hitam ini.

Kisah ini bermula ketika buyut Rini atau Arini, membinasakan seorang wanita yang bernama Sari dengan cara yang keji pada puluhan tahun silam.

Baca Juga: Kisah Horor Sekolah di Kota Bandung, Dipercaya Ada Hantu Noni Belanda yang Suka Menampakan Diri

Karena itulah perempuan bernama Sari lantas menaruh dendam dan kini berubah menjadi kuntilanak hitam, yang dipenuhi dendam kepada Arini.

Selama 14 tahun lamanya, Arini didapati melArinikan hal-hal yang aneh, setelah dirasuki oleh sosok yang menaruh dendam kepada buyutnya.

Untungnya, sekarang ini Arini sudah membaik. Hal itu tentunya berkan seorang yang bernama kang Arya dan tim JeroPoint, yang membantu Arini, hingga kehidupan Arini berangsur-angsur pulih.

Peristiwa itu katanya membuat rongga Arini terbuka (Iga Jarang), sehingga Ia menjadi sensitif dan rentan kerasukan, tapi setidaknya baru kali pertama semasa hidup, akhirnya Arini bisa merasa benar-benar memiliki ragArini sendiri.

Arini yang tidak pandai bercerita, lantas menuliskan kisahnya, karena Ia sudah janji dengan tim JeroPoint untuk bercerita, sekaligus sebagai bentuk damai pada dirinya sendiri.

Arini lantas bercerita mengenai kisahnya, awal mula ia kerasukan sosok Kuntilanak Hitam itu.

Arini tinggal di daerah Garut, desa tempatnya tinggal berbatasan langsung dengan Leuweung (Hutan) yang dikenal mistisnya.

Untuk warga Jawa Barat pasti tahu, karena banyak napak tilas sejarah kerajaan Pasundan juga di sana.

Baca Juga: Kisah Horor Sekolah di Kota Bandung, Dipercaya Ada Hantu Noni Belanda yang Suka Menampakan Diri

Di desa Arini juga masih suka nyaji (bakar sesajen) pada malam-malam tertentu, karena memang kuncen Leuweung tersebut juga berasal dari desa tempat Arini berasal.

Arini merupakan anak kelahiran tahun 1996, usianya sekarang sudah menginjak 26 tahun, tetapi 14 tahun umurnya habis sia-sia dipenuhi masa kelam sejak dia (kuntilanak hitam) mengambil raganya.

Namun Arini sendiri tidak begitu jelas mengingat, kapan hal tersebut terjadi. karena Ia tidak tahu kapan tepatnya Kuntilanak Hitam mulai merasuki.

Namun, Arini mulai menjadi aneh sejak usia 10 tahun, dan beberapa tahun sebelum itu, Arini masih teringat betul pernah bertemu ‘Kuntilanak’ beberapa tahun sebelumnya.

Arini tidak begitu yakin, kejadian itu mimpi atau nyata? tapi waktu itu dirinya kebangun tengah malam.

Ia melihat di pintu kamarnya ada perempuan cantik mengenakan baju dress hitam, rambutnya disanggul, dia tersenyum padArini terus tangannya melambai-lambai meminta Arini menghampirinya.

Arini mengikuti, ‘Kuntilanak Hitam’ menunduk mengusap-usap kepala Arini. Kemudian tangannya ditarik untuk berjalan bersamanya. Malam itu rumah sepi, ibu dan amang-nya (om) sudah tidur.

Arini merupakan seorang yatim sejak kecil, ayahku meninggal waktu usianya belum satu tahun. Jadi Arini cuma mengenal wajahnya hanya dari foto. Di rumah, Arini tinggal bersama ibunya, dan amang (adik ibu dari Arini).

Setelah itu, Arini jalan mengikuti perempuan cantik itu, Ia diajaknya ke halaman depan, lalu mereka berdua berhenti dibawah pohon besar yang ada tepat di depan rumahnya.

‘Kuntilanak Hitam’ itu menundukkan badannya, dan memperhatikan wajah Arini dari dekat, wajah Arini lantas diusap-usap oleh ‘Kuntilanak Hitam’ tersebut, dan Arini ingat dia bilang sesuatu kepadanya.

Baca Juga: Roy Kiyoshi Ceritakan Pengalaman Horor Sebagai Anak Indigo, Ngaku Pernah Diteror dengan Jengkol

“Budak geulis, maneh meni mirip Jeung Aki (anak cantik, kamu sangat mirip sama Aki),” kata ‘Kuntilanak Hitam’ tersebut kepada Arini.

Arini terdiam seperti sedang tersirap, tapi tidak lama, wajah cantiknya berubah jadi amat menyeramkan, mulutnya melebarkan sobekan, kulit-kulitnya jadi berlendir dan bau amis, lalu bola matanya melotot seperti akan keluar.

Wajahnya yang disentuh oleh ‘Kuntilanak Hitam’ tersebut juga jadi penuh lendir. Arini lantas kelagapan, teriak sekencang-kencangnya tapi ‘Kuntilanak Hitam’ itu mencekik leher Arini, sampai Ia tidak bisa lagi berteriak.

Setelah kejadian itu, Arini tidak ingat apa-apa lagi, pagi-paginya Arini bangun dan sudah dengan kening yang di kompres handuk basah.

Kata ibu Arini, Ia demam dan semalam tidur melindur jalan keluar. Ibunya menemukan Arini tertidur di bawah pohon besar di depan ketika hendak shalat subuh dan mencari-cari Arini yang tidak ada di kamar.

Setelah itu, Arini tidak lagi bertemu dengan ‘Kuntilanak Hitam’ tersebut sampai ketika hari ulang tahunnya yang ke-10 tahun, itu adalah kali kedua ‘Kuntilanak Hitam’ menemui Arini dan sejak saat itu 'dia' mulai menyiksa Arini.

Pagi hari sebelum berangkat sekolah, kue bolu buatan ibu Arini dengan lilin di pucuknya sudah mengejutkanku dimeja makan. Ia senang kegirangan layaknya anak-anak pada umumnya.

Baca Juga: Pengalaman Horor Gibran Saat Hilang di Gunung Guntur, Sempat Ditawari Makan oleh Nenek-nenek

“Selamat ulang tahun, tiup dulu lilinnya,” ucap sang ibu kepada putri semata wayangnya.

Arini mendekat ke meja makan untuk meniup lilin, namun ketika hendak berdoa, Arini merasakan ada sosok besar di belakangnya.

Arini menoleh ke belakang, namun tidak ada apa pun. Ia memejamkan mata lagi untuk berdoa, namun dari sisi telinga kiri, Arini mendengar bisikan kuat.

SELAMAT ULANG TAHUN!!” suara yang muncul di telinga Arini.

Kaget, Arini membuka mata dan menengok ke kiri, sontak Arini berteriak keras begitu melihat wajah berlendir dari kuntilanak itu, yang menyandarkan dagunya ke bahu kirinya.

Ibunya panik, Ibu Arini menghampiri anaknya yang sedang menangis.

“Kamu kenapa?” tanya sang Ibu kepada Arini.

Arini lantas menoleh lagi, namun sosok itu sudah tidak ada.

Tapi Arini masih bisa mendengar suara ketawanya melengking, sambil memanggil-manggil nama Arini dengan suara yang mengayun dan menggaung.

A-RINI!” dengar suara di telinga Arini.

Baca Juga: Menonton Film Horor Dipercaya Ampuh Bisa Bantu Turunkan Berat Badan, Kok Bisa?

Disitu Arini nangis dan tidak mau sekolah. Seharian Arini hanya ingin bersama sang Ibu, karena dirinya masih merasa sosok Kuntilanak itu terus mengikutinya.

Dan hal itu menutup kisah Arini yang dibuntuti Kuntilanak Hitam bagian satu.

Sejak hari itu, masa sekolah Arini menjadi suram. Arini sering mengantuk, kemudian tak sadarkan diri.

Tapi orang-orang bilang Arini kerasukan, teriak-teriak, mengamuk, bahkan mencelakai teman-teman sekelasnya dengan benda-benda tumpul seperti penggaris, penghapus papan, tempat pensil, dll.

Namun semua itu dilakukan oleh Arini tanpa sadar, Ia benar-benar tidak tau, yang Ia tahu dirinya hanya ngantuk, lantas tertidur.

Dan ketika bangun sekujur tubuh termasuk kepala rasanya terasa sakit semua. Hal itu terus terjadi sampai Arini dibully, hingga dikatain aneh sampai julukan ‘anak setan’ tersemat padanya.

Kejadian yang paling diingat olehnya sewaktu SD, ketika Arini dibully terus-terusan sama teman sebangku.

Arini marah, emosi sampai ke pucuk kepala, disitu dirinya tidak bisa mengendalikan diri, sampai Arini menusuk tangan teman sebangku dengan pulpen sampai tertancap dalam dan berdarah.

Arini dalam keadaan sadar, tapi Arini tidak bisa mengendalikan emosiku. Habis melakukan hal tersebut, itu juga Arini nangis.

Tapi sehabis kejadian itu anak-anak sekolah tidak lagi membullynya secara terang-terangan, namun mereka semua menjauhi dirinya.

Baca Juga: Sinopsis Gonjiam: Haunted Asylum Tayang di tvN Movies 5 Mei 2021, Pertunjukan Horor di Rumah Sakit Berhantu

Mereka pun ketakutan, dan panggilan ‘anak setan' sering Ia dengar dari mereka dan ibu-ibu mereka ketika menggunjing saat pengambilan rapot.

Arini mulai sering dihantui oleh sosok kuntilanak itu yang menerorku hampir setiap malam, sosok tersebut kadang tidur disampingnya, mengusap-usap kepalanya, tapi setiap kali Arini cerita ke ibunya, sang ibu justru tidak percaya.

Sangking seringnya Arini kesurupan waktu SD, Arini sampai diruqyah. Tapi itu semua tidak ada perubahan, justru hal tersebut membuat Arini jadi sakit, dan demam tinggi.

Tapi setelah sembuh dari sakit, makhluk itu tetap datang lagi. Karena dianggap sebagai ancaman, semasa SD Ibu terus mengantar dan menungguku di sekolah sampai anak semata wayangnya tersebut lulus.

Masuk SMP, Ia pikir, dirinya akan bebas dari bully, namun ternyata makhluk itu semakin membuatnya berperilaku aneh, sampai julukan ‘Anak Setan’ seperti ejekan yang sudah menjadi nama belakang,

Ketika SMP, Arini semakin sering kerasukan, ketawa dan menangis sendiri di kelas, terkadang marah-marah memukul-mukul meja sendiri sambil meracau dalam bahasa sunda yang sulit dipahami oleh orang sunda sendiri.

Tapi lagi-lagi Arini tidak ingat apa pun, yang Arini ingat cuma ngantuk tidak tahan dan ingin tidur.

Di SMP ini Arini mendapat mens pertamanya, Ia menjadi suka berdandan.

Ia pikir ini hal yang wajar karena faktor hormon di masa pubertas, akan tetap kerap kali tiap Arini dandan, Arini suka tidak sadar sampai tiba-tiba orang disekitarku menertawakanku.

Sontak Arini lihat kaca, dan ternyata dirinya berdandan sangat menor, tebal nyaris seperti badut. Arini semakin sering di-bully karena hal itu sering terjadi.

Baca Juga: Sinopsis Gonjiam: Haunted Asylum Tayang di tvN Movies 5 Mei 2021, Pertunjukan Horor di Rumah Sakit Berhantu

Setiap kali seperti itu, Ia selalu lari ke toilet untuk membersihkan wajah, tapi di pantulan kaca toilet, Arini melihat kuntilanak itu berdiri di belakangnya sambil tertawa melengking.

Arini terkejut setengah mati, biarpun sudah sering melihatnya, tapi tiap kemunculannya selalu menakutkan baginya.

Dan di masa SMP ini ada satu kejadian yang paling Ia ingat dan sangat dirinya sesali, kenapa hal tersebut bisa terjadi.

Waktu itu, selain sering dandan, Arini juga menyadari memiliki ketertarikan sexual ke lawan jenis yang kadang rasanya sangat bergairah entah kenapa tapi selalu Arini berusaha mencari peralihan.

Namun pernah pada satu ketika, Arini tersadar tiba-tiba di kamar mandi dengan kancing baju setengah terbuka dan tubuh separuh basah oleh air.

Arini tengah bersama salah satu teman pria, dan mereka berdua sudah dikerumuni banyak orang termasuk guru-guru.

Mereka berdua lantas diarak sampai masuk ke ruang guru untuk di sidang, di dalam ruang guru pun teman-teman terlihat mengintip dari sela-sela jendela.

Baca Juga: 9 Rekomendasi Film Horor Mencekam Terbaik yang Bisa Ditonton di Netflix untuk Temani Malam Jumat Anda

Arini benar-benar menjadi pusat perhatian satu sekolah, mereka disidang oleh satu ruang guru, mereka bilang kami melakukan tindakan asusila di toilet sekolah.

Teman pria yang tertangkap bersama Arini melakukan pembelaan, pria tersebut bilang digoda dan dipaksa oleh Arini, dan sampai diseret ke kamar mandi perempuan.

Katanya siswa itu, Arini lah yang memperkosa dirinya. Dia memaki-maki Arini dengan segala umpatan seolah tak terima, sedangkan Arini hanya duduk terdiam tak bisa berkata-kata.

Arini tak menemui bagaimana cara membela diri, Ia justru malah teringat memori-memori masa SD sampai sekarang yang bikin dirinya mengutuk diri sendiri. Satu-satunya yang bisa dilakukan olehnya hanya nangis.

Besoknya ibu dipanggil ke sekolah, habis dimaki-maki satu sekolah Arini lanjut dimarahi sang Ibu abis-abisan di rumah, ibunya marah sampai menangis melihat perilaku anak semata wayangnya ini yang jauh dari kata pantas.

Arini dibawa lagi berobat ke orang-orang pintar, di ruqyah sana sini, tapi hasilnya sama. Ia hanya sakit, bahkan sempat mengamuk.

Baca Juga: Sinopsis Film Horor Shadow in The Cloud, Tayang di Bioskop: Chloe Moretz Sebagai Pilot di Era Perang Dunia II

Tapi setelah sakitnya sembuh, makhluk itu kembali merasukiku. Seolah sakit hanyalah masa tenang sementara. Ketika tubuhnya pulih, dia juga kembali.

Masa-masa SMP-nya ternyata lebih buruk dari masa SD. Arini jarang masuk sekolah dan lulus dengan nilai pas-pasan.

Arini melanjutkan sekolah masuk SMA Negeri yang tak jauh dari rumah, alasannya karena ibu khawatir.

Namun di masa SMA justru Arini semakin menjadi-jadi. Dan ceritapun berakhir sampai di sini, masih harus menunggu utas terbaru dari akun Twitter @JeroPoint.

Dan hal tersebut sekaligus menutup kisah Arini bagian kedua. Bagi kalian yang minat membaca cerita ini, cari saja utasnya di akun Twitter @JeroPoint.

Baca Juga: Sinopsis The Unholy, Film Horor yang Tayang di Bioskop: Ketika Berkah Menjadi Sebuah Kutukan

Disclaimer:

Cerita ini menggunakan sudut pandang pertama sebagai narasumber tunggal. Segala bentuk nama dan tempat disamarkan demi melindungi privasi narasumber.

Bagi teman-teman yang menyadari segala bentuk 'clue' dalam cerita ini, harap menyimpannya untuk diri sendiri saja.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Twitter/@JeroPoint


Tags

Terkait

Terkini