Pentagon AS Bantu Pencarian KRI Nanggala-402 dengan Kerahkan Aset Udara atas Permintaan Indonesia

23 April 2021, 15:02 WIB
Kapal selam KRI Nanggala 402 yang hilang di perairan Bali bagian Utara pada Rabu 21 April 2021 /Antara/

KABAR BESUKI - Pentagon atau Departemen Pertahanan Amerika Serikat (AS) ikut sedih dengan nasib kapal selam KRI Nanggala-402 Indonesia yang hilang kontak di perairan Bali. Amerika mengirim aset udara untuk membantu mencari kapal selam tersebut.

Dikutip Kabar Besuki dari AntaraNews, juru bicara Pentagon John Kirby mengonfirmasi bahwa Amerika Serikat mengirimkan aset udara untuk membantu Indonesia mencari KRI Nanggala-402.

“Kami sangat sedih dengan berita kapal selam Indonesia hilang, dan pikiran kami bersama para pelaut Indonesia dan keluarganya,” kata Kirby, Kamis.

Baca Juga: Kebiasaan Orang Jepang! Ini Rahasianya Memiliki Kulit Sehat dan Bersih, Gunakan Trik Ini Saat Cuci Muka

"Atas undangan pemerintah Indonesia, kami mengirimkan aset udara untuk membantu pencarian kapal selam yang hilang," ujarnya

Perlu diketahui, KRI Nanggala-402 dibuat galangan kapal Howaldt Deutsche Werke di Kiel, Jerman (Barat), pada tahun 1981 setelah kontrak efektif ditandatangani pada tahun 1977.

Pada masa pemerintahan Orde Lama, Indonesia memiliki armada kapal selam yang disegani dalam jumlah cukup banyak, yaitu 12 unit dari kelas Whiskey buatan Uni Soviet yang beroperasi mulai 1959 hingga 1962. 

Baca Juga: Jangan Tertipu Lagi! Ini Cara Bedakan antara Barang Asli dan Palsu, Termasuk Lihat Ini

Mereka turut dikerahkan dalam Operasi Trikora yang berujung pada kembalinya Irian Barat kepada Indonesia.

KRI Nanggala-402 memiliki “saudara kembar”, KRI Cakra-401, yang sama-sama dari Type 209/1300. Tipe kapal selam buatan HDW Jerman ini cukup banyak populasinya di seluruh dunia dan dibuat secara lisensi dan dikembangkan beberapa negara. 

Di antaranya oleh Daewoo Shipbuilding and Marine Engineering di Korea Selatan yang menjadi kelas Changbo-Go.

Baca Juga: Update Terbaru Harga Emas Hari Ini, Jumat 23 April 2021: Antam dan UBS Mulai dari 0,5 Sampai 1000 Gram

Kapal selam buatan Korea Selatan ini juga dibeli Indonesia dalam skema yang semula adalah enam unit. Indonesia juga membangun kapal selam Changbo-Go ini di dermaga PT PAL, Surabaya.

Tiga dari kapal selam kelas Changbo-Go ini telah hadir di Tanah Air, yaitu KRI Nagapasa-403, KRI Ardadedali-404, dan KRI Alugoro-405.

Karena KRI Nanggala-402 dibeli langsung di negara pembuat dalam keadaan baru sama sekali, sistem kesenjataan bawah permukaan lautnya terdiri dari 14 terpedo buatan AEG, periskop Zeiss yang berada di samping snorkel buatan Maschinenbau Gabler.

Baca Juga: Meresahkan, Warga Tolak Tambang Pasir Ilegal di Buluagung Karena Merusak Jalan

Baterai-baterai listrik itu mengambil sekitar 25 persen bobot total kapal selam yang secara keseluruhan adalah 1.395 ton (maka dinamai Type 209/1300 karena ada juga Type 209/1200 dan Type 209/1400). 

Secara dimensi, panjang keseluruhan Type 209/1300 adalah 59,5 meter, diameter luar 6,3 meter, dan diameter dalam 5,5 meter.

KRI Nanggala-402 bersama KRI Cakra-401 menjadi kapal selam paling senior di TNI AL dengan catatan penugasan yang cukup panjang. Kapal tersebut berangkat dari hanggarnya di dermaga Armada II TNI AL di Ujung, Surabaya.

Di antara kesertaannya, pada tahun 2002, KRI Nanggala-402 terlibat dalam latihan gabungan TNI AL-Angkatan Laut Amerika Serikat, CARAT-8/02 pada 27 Mei—3 Juni 2002, di perairan Laut Jawa, Selat Bali, dan Situbondo. Pada tahun 2004 terlbat dalam Latihan Operasi Laut Gabungan XV/04 di Samudra Hindia pada tanggal 8 April hingga 2 Mei 2004. 

Baca Juga: Banyuwangi Dapat Kunjungan dari Seorang Ulama Pengajar Qiro'at Asyroh Asal Timur Tengah

Di situlah KRI Nanggala-402 dengan torpedo SUT-nya menenggelamkan bekas KRI Rakata, kapal tunda samudra buatan 1942.

KRI Nanggala-402 memiliki sistem propulsi yang berintikan motor diesel-elektrik Siemens low-speed. Tenaga kerjanya langsung disalurkan ke baling-baling di buritan. Sementara kekuatan daya dorongnya mencapai 5.000 shp (shaft horse power).

Sementara baterai-baterai listriknya memiliki bobot sekitar 25 persen bobot bruto kapal yang menyimpan daya listrik. Ada empat mesin diesel MTU diesel supercharged yang bertanggung jawab dalam penyediaan daya listrik kapal.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler