Peneliti Temukan Bukti Kasus Penularan Covid-19 dari Manusia ke Kucing, Diduga Tertular dari Majikannya

24 April 2021, 10:30 WIB
Foto: Ilustrasi kucing /Rianti S/pexels.com/ Septimiu Lupea

KABAR BESUKI - Secara umum, kasus penularan Covid-19 hanya terjadi pada manusia ke manusia saja. Namun peneliti dari Inggris menemukan jika manusia dapat menularkan Covid-19 ke kucing.

Ada dua kasus penularan Covid-19 dari manusia ke kucing yang telah diidentifikasi oleh para peneliti dari Universitas Glasgow. Para peneliti menemukan hal ini ketika melakukan program skrining ruting populasi kucing di Inggris.

Kedua kucing ini, berasal dari ras yang berbeda dan juga rumah yang berbeda, menunjukkan gejala pernapasan ringan hingga parah. Para peneliti percaya kedua kucing tersebut terinfeksi oleh pemiliknya, yang juga memiliki gejala Covid-19.

Baca Juga: Update KRI Nanggala-402: Belum Ditemukan, Menurut BPPT Kemungkinan Kapal Selam Terbawa Arus Lebih Dalam

Studi yang diterbitkan dalam Veterinary Record, mengatakan tidak ada bukti penularan dari kucing ke manusia atau bahwa kucing, anjing, atau hewan peliharaan lainnya memainkan peran penting dalam epidemiologi infeksi Covid pada manusia, seperti dilansir dari The Guardian.

Tetapi para ilmuwan mengatakan hewan peliharaan dapat bertindak sebagai "reservoir virus", yang berarti dapat membawa virus dan memungkinakan penularan secara terus-menerus.

Prof Margaret Hosie selaku peneliti studi tersebut mengatakan jika ilmuwan masih harus terus mengkaji materi tentang penularan dari hewan ke manusia dan sebaliknya.

Baca Juga: Akibat Perang Dingin, Madu di AS Masih Mengandung Radioaktif dari Sisa Uji Coba Nuklir Puluhan Tahun Lalu

"Saat ini, penularan dari hewan ke manusia merupakan risiko yang relatif rendah bagi kesehatan masyarakat dimana penularan dari manusia ke manusia masih tinggi," kata Hosie.

Namun seiringnya menurunnnya kasus penularan manusia nantinya, prospek penularan antar hewan harus mulai diwaspadai karena bisa menjadi sumber potensial penularan Sars-CoV-2 baru ke manusia.

Para peneliti bermitra dengan Layanan Diagnostik Hewan (VDS) di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Glasgow.

Baca Juga: Survei Menunjukkan Film dan Serial TV Netflix yang Paling Digemari di Setiap Negara, Indonesia Paling Suka Ini

Kucing pertama adalah anak kucing Ragdoll betina berusia empat bulan. Pemilik kucing ini mengalami gejala yang sesuai dengan Covid-19 pada akhir Maret 2020 lalu.

Anak kucing itu dibawa ke dokter hewan karena masalah kesulitan bernapas pada April 2020 lalu, dan karena kondisinya yang semakin memburuk, kucing tersebut terpaksa harus disuntik mati.

Sampel paru postmortem menunjukkan kerusakan yang sesuai dengan pneumonia virus dan ada bukti infeksi Sars-CoV-2.

Baca Juga: Adegan Lelucon BTS di Serial The Falcon and The Winter Soldier Tidak Ditayangkan, Ternyata Ini Alasannya

Kucing kedua adalah kucing jenis Siam betina berusia enam tahun, yang pemiliknya dinyatakan positif Covid-19. Kucing itu dibawa ke dokter hewan dengan kotoran hidung dan konjungtivitis, tetapi gejalanya tetap ringan dan kucing itu kemudian sembuh.

Konfirmasi Covid ini berdasarkan survei retrospektif dari tes swab yang dilakukan antara Maret dan Juli 2020 untuk uji patogen secara rutin.

Baca Juga: Adegan Lelucon BTS di Serial The Falcon and The Winter Soldier Tidak Ditayangkan, Ternyata Ini Alasannya

Ilmuwan menganggap bahwa kasus tersebut terlalu diremehkan, dan tidak begitu menyadari potensi bahaya penularan dari manusia ke hewan karena terbatasnya pengujian pada hewan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: The Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler