Terbongkar Inilah Alasan Mengapa Amerika Serikat Kerap Menjadi Pembela Israel, Ternyata Begini

16 Mei 2021, 09:03 WIB
BATAL - Iran batal mengikuti perundingan nuklir di Kota Wina, Ibu Kota Austria, karena Kanselir Sebastian Kurz mengibarkan bendera Israel di kantornya di Wina/ILUSTRASI BENDERA ISRAEL: PIXABAY/CAPTION: OKTAVIANUS CORNELIS/ /PIXABAY

KABAR BESUKI - Saat dikritik oleh dunia internasional dan sejumlah negara lain, Amerika Serikat (AS) kerap menjadi pembela Israel dalam berbagai kontroversi.

Kedua negara tampaknya memiliki hubungan khusus, menyelidiki bahwa inilah mengapa Amerika Serikat sering membela Israel, ternyata mereka memiliki hubungan intelijen.

Apalagi ketika Donald Trump berkuasa, Amerika Serikat secara terbuka mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

Berdasarkan laporan Business Insider, Analis Middle East in Israel dari Policy Forum Michael Koplow mengungkapkan bahwa kedekatan Amerika Serikat dengan Israel terkait erat dengan dua faktor utama, yakni pertukaran data intelijen dan pertanyaan kesamaan ideologis.

Dia merasa bahwa pengetahuan intelijen Israel tentang urusan Timur Tengah tidak tertandingi oleh negara mana pun di dunia dan ini sangat menguntungkan Amerika Serikat dalam segala hal.

Hanya selama beberapa dekade, analis intelijen menganggap unit 8200 Israel sebagai salah satu unit intelijen paling elit di dunia.

Baca Juga: Diplomat Ini Mengungkap Israel dan Hamas akan Mencapai Titik Terang Gencatan Senjata dalam Waktu Dekat!

Fungsi unit ini mirip dengan Layanan Keamanan Nasional AS, dan keduanya bekerja sama secara erat. Inilah mengapa tidak mengherankan jika negara berjuluk Paman Sam dan Bintang Daud ini kompak di dunia intelijen.

Misalnya, pada tahun 2010 Amerika Serikat dan Israel berkolaborasi dalam salah satu malware paling canggih yang pernah dibuat bernama Stuxnet.

Malware tersebut mampu menyusup ke infrastruktur dunia maya Iran dan memperlambat perkembangan senjata nuklirnya tanpa perlu menyerang Iran dengan kekuatan skala besar.

Juga di dalam sistem pertahanan misil, Amerika Serikat dan Israel telah bekerja sama untuk mengembangkan beberapa sistem pertahanan yang paling efektif.

Namun, tidak seperti sekutu Amerika lainnya seperti NATO dan di kawasan Pasifik, Amerika Serikat tidak memiliki pasukan yang berbasis di wilayah Israel.

Selain menjalin kemitraan intelijen terbesar di dunia, Amerika Serikat dan Israel percaya bahwa mereka terkait dengan sesuatu yang fundamental bagi keduanya - demokrasi.

Baca Juga: Bentuk Kuku Anda Bisa Mengungkap Bagaimana Sifat dan Kepribadian Anda, Cek Sekarang

Ada banyak kesamaan nilai sosial antara Amerika Serikat dan Israel. Seperti Amerika Serikat, Israel mengadakan pemilu reguler dan terbuka dengan transisi kekuasaan yang damai.

“Di wilayah dengan negara-negara yang gagal, Israel benar-benar sekutu ideologis yang penting,” tutur Michael Koplow.

Itu sebabnya, katanya, ada banyak orang di Amerika Serikat yang memahami bahwa pemerintah AS mendanai Israel.

Selain itu, bantuan dan senjata militer Amerika Serikat telah digunakan oleh Israel untuk melawan Palestina di wilayah mereka.

Pada 2015 saja, Amerika Serikat secara terbuka menyalurkan lebih dari setengah bantuan militer AS ke luar negeri, atau sekitar $ 3,1 miliar, ke Israel.

Sebagian besar uang dihabiskan oleh Israel untuk proyek pertahanan AS sebagai imbalan.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 16 Mei 2021: Aldebaran Mengurungkan Niat Membongkar Identitas Reyna dan Kejahatan Elsa

Faktanya, perlakuan Israel terhadap Palestina tidak luput dari perhatian sejumlah tetangganya di Timur Tengah.

Sejarah juga melaporkan bahwa Amerika Serikat terlibat dalam ketegangan dengan negara-negara Islam di sekitar Israel.

Tapi ada satu negara di Timur Tengah yang tetap vokal dalam perang melawan penindasan Israel atas Palestina.

Negara itu adalah Iran karena secara terbuka mendukung Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Tepi Barat dan Gaza untuk memerangi Israel.

Bahkan Iran kerap menguji rudal balistik dengan slogan ‘Israel harus dihapuskan dari muka bumi’.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Bussines Insider

Tags

Terkini

Terpopuler