Warga Kuwait Bakar Bendera Israel Sebagai Bentuk Protes dan Kecaman Atas Serangan di Palestina

20 Mei 2021, 13:30 WIB
Ilustrasi bendera Israel.* /Pixabay /Eduardo Castro

KABAR BESUKI – Ratusan warga Kuwait yang berdemonstrasi pada hari Rabu 19 Mei 2021 untuk mendukung warga Palestina membuat aksi membakar bendera Israel untuk memprotes pemboman Gaza setelah pihak berwenang mengizinkan unjuk rasa.

Orang-orang berkumpul selama protes untuk mengekspresikan solidaritas dengan rakyat Palestina di tengah maraknya kekerasan Israel-Palestina, di Kuwait City.

Para pengunjuk rasa, yang hanya diberi akses ke alun-alun utama dengan berjalan kaki  meneriakkan ‘Matilah Israel’ serta memegang spanduk yang menolak kesepakatan normalisasi yang dibuat oleh Uni Emirat Arab dan Bahrain untuk menjalin hubungan dengan Israel.

Baca Juga: Manfaat Mengonsumsi Mango Butter untuk Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengurangi Tanda Penuaan Dini

"Kami mengirim pesan kepada teman-teman kami di negara-negara GCC (Dewan Kerjasama Teluk) bahwa normalisasi apapun dengan Zionis tidak akan membantu. Itu membantu pembunuh melawan rakyat Palestina," kata Osama al-Zaid, 43 tahun, seorang politikus dan aktivis Kuwait, dikutip Kabar Besuki dari laman Reuters.

Pengeboman udara Israel di Gaza telah menewaskan 227 orang dalam konflik 10 hari itu sementara serangan roket oleh kelompok militan Hamas telah menewaskan 12 orang di Israel.

Hamas mulai menembakkan roket pada 10 Mei sebagai pembalasan atas apa yang dikatakannya sebagai pelanggaran hak Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem dan menyusul bentrokan polisi Israel dengan jamaah di Masjid Al-Aqsa.

Baca Juga: Serangan Terus Berlanjut, Hamas Prediksikan Gencatan Senjata SegeraTerjadi dalam Hitungan Hari

"Palestina dan Al-Aqsa ada di hati kami. Kami benar-benar menolaknya (normalisasi)," kata Zahraa Habeeb, pegawai Kuwait berusia 30 tahun.

Pengunjuk rasa lain, termasuk puluhan ekspatriat, juga turut serta meneriakkan slogan-slogan yang menyerukan serangan roket di Tel Aviv.

Kuwait, yang meluncurkan kampanye bantuan untuk Palestina minggu ini, mencegah unjuk rasa serupa, dengan alasan kekhawatiran COVID-19.

Baca Juga: Stop Memberi Label Sekolah ‘Baik’ atau ‘Buruk’ Karena Berpengaruh Pada Pemikiran, Begini Ulasannya

Protes jarang terjadi di wilayah Teluk, di mana pemerintah menutup-nutupi perbedaan pendapat dan partai politik tidak diizinkan. Qatar juga mengizinkan protes pro-Palestina.

Negara-negara Teluk mengutuk apa yang mereka sebut pelanggaran mencolok Israel atas hak-hak Palestina dan menyerukan penghentian permusuhan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler