Korea Utara Tembak Mati Penjual CD Ilegal Film Korea Selatan Dihadapan 500 Orang Keluarganya

29 Mei 2021, 18:04 WIB
Ilustrasi Korea Utara./Pixabay/gfs_mizuta/free-photos /

KABAR BESUKI - Regu tembak rezim Kim Jong Un mengeksekusi mati seorang pria Korea Utara (Korut) di depan 500 orang, termasuk keluarganya sendiri. 

Pria itu dieksekusi atas tuduhan menjual CD film Korea Selatan (Korsel) dan USB musik secara ilegal.
 
Pada eksekusi mati itu yang dilakukan Kamis, 20 Mei 2021, keluarga dari pria tersebut juga disuruh untuk menyaksikannya.
 
Pria itu dinyatakan bersalah oleh rezim kepemimpinan Kim Jong-un tersebut dengan dakwaan menjadi bagian dari elemen anti-Sosialis.
Baca Juga: Mayjen Dudung Dapat Promosi Jadi Pangkostrad Karena Berani Bubarkan FPI Pimpinan Habib Rizieq, Benarkah?
 
Dilansir Kabar Besuki dari Daily NK bahwa pria dengan marga Lee dieksekusi pada Kamis pekan lalu.
 
Keluarganya dipaksa berdiri di barisan depan kerumunan 500 orang untuk melihat eksekusi di Wonsan, provinsi Gangwon—40 hari setelah dia ditangkap.

Lee, adalah seorang kepala insinyur di Komisi Manajemen Pertanian Wonsan dan dia ditangkap oleh putri dari pemimpin “unit rakyat” saat diam-diam menjual CD dan USB dengan konten film dan musik Korea Selatan.
Baca Juga: Gading Marten dan Gisel Tampil Kompak Saat Hadiri Wisuda Anaknya, Gading Buka Suara Soal Rujuk Kembali

"Ini adalah eksekusi pertama di Provinsi Gangwon karena tindakan anti-sosialis di bawah undang-undang pemikiran anti-reaksioner," tulis Daily NK menutip laporan pemerintah Korea Utara.

Lee ditembak sebanyak 12 kali dan kemudian jasadnya dibawa pergi dalam karung jerami.

“Di masa lalu, [orang-orang seperti Lee] dikirim ke kamp kerja paksa atau pendidikan ulang. Merupakan kesalahan besar untuk percaya bahwa Anda akan menerima hukuman ringan. Perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme kita," lanjut laporan pemerintah.
Baca Juga: Cahaya Terang di Langit Gunung Merapi Diduga Sebagai Meteor Jatuh, LAPAN Beri Penjelasan
 
Pejabat tersebut menegaskan perilaku reaksioner seperti itu membantu orang-orang yang berusaha menghancurkan sosialisme di Korea Utara.
 
“Kaum reaksioner seharusnya tidak dibiarkan hidup tanpa rasa takut dalam masyarakat kita,” tambahnya.
 
Dilaporkan 12 tembakan mendera tubuh Lee setelah pihak otoritas membacakan putusan bersalah.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Daily NK

Tags

Terkini

Terpopuler