Warga Filipina Tak Mau Vaksinasi Menggunakan Vaksin Asal China, Lebih Memilih yang Diproduksi Negara Barat

2 Juni 2021, 13:05 WIB
Petugas medis mengambil sekotak vaksin Sinovac/ China Daily via REUTERS /

KABAR BESUKI - Untuk menuju kekebalan kelompok atau her immunity, hingga akhir tahun 2021 Filipina harus memvaksin 58 juta penduduknya dari populasi negara yang mencapai 110 juta orang.

Namun banyak warga Filipina ternyata menolak untuk divaksin. Di sisi lain, sebagian besar warga yang bersedia di vaksin menyatakan jika mereka tidak ingin disuntik menggunakan vaksin asal China.

Sebagian besar warga yang bersedia lebih condong dalam menerima vaksin yang diproduksi oleh negara barat daripada vaksin buatan China.

Tetapi, persediaan vaksin di negara tersebut diketahui sebagian besar adalah vaksin Sinovac yang merupakan buatan China.

Baca Juga: Soal Tuduhan Penggelapan Donasi Palestina, Ustadz Adi Hidayat Minta Maaf: Naudzubilah Tidak Ada yang Demikian

Menurut media lokal, pusat vaksinasi di Kota Parañaque, Metro Manila yang menyediakan vaksin Pfizer mengalami antrian yang tidak terkendali karena warga lebih condong memilih vaksin asal barat tersebut.

Laporan media lokal mengatakan bahwa antrian calon penerima vaksin Pfizer membludak di luar gedung, kontras dengan pusat vaksinasi yang menawarkan suntik vaksin Sinovac yang terlihat sangat sedikit.

Hal itu diperparah dengan sebagian besar orang yang sudah membuat janji vaksinasi di pusat yang menyediakan Sinovac tidak datang ke lokasi tersebut, dan mengakibatkan kelebihan dosis vaksin yang akhirnya tidak terpakai.

Menurut Anthony Leachon, mantan Penasihat Senior gugus tugas COVID-19, warga lebih condong memilih Pfizer karena rekam jejak perusahaan tersebut dalam memproduksi obat-obatan berkualitas yang terbukti kemanjuran dan keamanannya.

Baca Juga: Menurut Penelitian Manusia Bisa Mencintai Dua Orang Sekaligus Secara Bersamaan, Berikut Faktanya

Akibat membludaknya warga yang lebih memilih vaksin Pfizer, Presiden Filipina Rodrigo Duterte melarang warganya memilih vaksin.

"Entah kalian seorang jutawan atau orang miskin, kalian mendapatkan (vaksin) apa yang diberikan kepada kalian. Kalian tidak bisa memilih," kata Duterte.

Saat ini, Filipina memiliki total 5,5 juta dosis Sinovac, 2,5 juta dosis AstraZeneca, dan 193.000 dosis Pfizer-BioNTech.

Menurut sebuah survei yang dilakukan di Filipina melalui jajak pendapat oleh perusahaan polling Social Weather Stations, hanya sebanyak 32 persen orang dewasa yang bersedia menerima vaksin.

Baca Juga: ‘Matahari Buatan’ China Catat Rekor Baru dengan Pertahankan Suhu Tinggi dalam Waktu 20 Detik

Sisanya sebagian besar tidak begitu percaya dengan program vaksinasi.

Banyak pakar di Filipina mengatakan jika keraguan warga pada program vaksinasi dapat menghambat kekebalan kelompok di negara tersebut yang ditargetkan rampung pada akhir tahun 2021.

Selain itu pakar juga mengatakan jika larangan memilih vaksin akan memperburuk situasi karena akan membuat banyak orang semakin enggan untuk divaksin.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Mashable SE Asia

Tags

Terkini

Terpopuler