Curigai Kecurangan, Uni Eropa dan Inggris Luncurkan Penyelidikan Terkait Penggunaan Data Iklan Facebook

4 Juni 2021, 21:21 WIB
Ilustrasi halaman utama Facebook /Austin Distel/Unsplash

KABAR BESUKI - Uni Eropa dan Inggris meluncurkan penyelidikan terkait persaingan paralel pada Jumat, 4 Juni 2021 terhadap Facebook, yang dituduh menggunakan data dari pengiklan untuk mendominasi pasar iklan baris online secara tidak adil.

Raksasa media sosial AS ini menjual iklan baris di layanan Marketplace-nya, tetapi juga mengumpulkan data dari iklan komersial yang mungkin memberikan keuntungan yang tidak adil.

Penyelidik juga akan menyelidiki apakah login pengguna tunggal Facebook memungkinkannya untuk menggunakan data yang dikumpulkan secara tidak adil di media sosial, aplikasi kencan, dan platform periklanannya.

Baca Juga: Kalina Oktarani Beri Klarifikasi Soal Rumah Tangganya yang Dikabarkan Retak dengan Vicky Prasetyo

Kasus-kasus yang dibuka oleh Komisi Eropa dan Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) terpisah, tetapi regulator bekerja sama secara erat.

Dilansir Kabar Besuki dari laman Channel News Asia, Wakil presiden dan ketua kompetisi UE Margrethe Vestager mengatakan, Facebook mengumpulkan banyak sekali data tentang aktivitas pengguna jejaring sosialnya dan di luarnya. 

“Kami akan melihat secara detail apakah data ini memberi Facebook keunggulan kompetitif yang tidak semestinya, khususnya di sektor iklan baris online, di mana orang membeli dan menjual barang setiap hari, dan di mana Facebook juga bersaing dengan perusahaan yang mengumpulkan datanya,” tambahnya.

Baca Juga: Mampu Melatih Negara Lain Dalam Memerangi Kejahatan, Turki Dinobatkan Sebagai Anggota Interpol Paling Aktif

Dalam ekonomi digital saat ini, data tidak boleh digunakan dengan cara yang mendistorsi persaingan.

Perusahaan yang beriklan di Marketplace harus menyediakan data ke Facebook yang menurut Komisi menimbulkan kekhawatiran bahwa raksasa internet itu dapat mendistorsi persaingan.

Eksekutif Uni Eropa juga prihatin tentang bagaimana Marketplace diintegrasikan ke dalam platform jaringan sosial inti Facebook.

Baca Juga: Resep Mudah dan Lezat Gulai Rebung, Makanan Top Lokal yang Sedap dengan Cita Rasa Melimpah

Tidak ada tenggat waktu untuk menyelesaikan penyelidikan, dengan Komisi mengatakan durasinya tergantung pada faktor-faktor termasuk kompleksitas kasus.

Bulan lalu, Brussels meluncurkan penyelidikan lain ke Facebook, terkait dengan pembeliannya atas startup AS, Kustomer, yang berspesialisasi dalam membantu bisnis berinteraksi dengan pelanggan secara online.

Vestager dan Komisi Eropa sering bentrok dengan raksasa digital AS di masa lalu, dan secara resmi menuduh Apple secara tidak adil memeras saingan dari toko aplikasinya.

Baca Juga: Terancam Lengser Dari Jabatan Usai Diguncang Oposisi Israel Bersatu, Nasib Benjamin Netanyahu di Ujung Tanduk

CMA Inggris juga telah memulai penyelidikan Apple dan kebijakan privasi Google, mencurigai keduanya melanggar hukum persaingan.

Uni Eropa saat ini sedang mempersiapkan undang-undang ambisius, yang dikenal sebagai Undang-Undang Pasar Digital, yang akan menetapkan aturan khusus.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: Channel News Asia

Tags

Terkini

Terpopuler