Mata-mata China Berkhianat ke Amerika Serikat, akan Membongkar Data Rahasia Intelijen Soal Covid-19

21 Juni 2021, 12:45 WIB
Indonesia Datangkan 10 Juta Bulk Vaksin COVID-19 Sinovak Dari China, Total Lebih dari 104 Juta Dosis /Ilustrasi gambar vaksin Sinovac./Pexels/Polina Tankilevitch/free-photos/

KABAR BESUKI - Dong Jingwei selaku Mata-mata China dikatakan berkhianat ke Amerika Serikat (AS).

Dia adalah kepala kontra intelijen di Departemen Keamanan Negara, yang dikatakan berusaha memberikan data intelijen rahasia tentang Covid-19.

Dalam sebuah laporan yang beredar, mata-mata top China berusaha mengungkapkan informasi rahasia tentang bagaimana pandemi Covid-19 dimulai di pihak Amerika Serikat.

Baca Juga: Kasus COVID-19 di Indonesia Hampir 2 Juta Orang, Pemerintah Meminta Percepatan Vaksinasi Diatas 18 Tahun

Hal ini setidaknya tertuang dalam laporan Spy Talk yang melansir Kabar Besuki dari NZ Herald, Senin 21 Juni 2021.

Laporan tersebut menjelaskan bagaimana mata-mata China terkemuka bernama Dong Jingwei diam-diam terbang ke Amerika Serikat pada 10 Februari 2021. Dia melintasi Hong Kong dengan putrinya Dong Yang.

Di sana, Jingwei diduga kuat mengungkap rahasia penting tentang teori kebocoran virus corona Sars-Cov-2, penyebab Covid-18, dari sebuah laboratorium di Institut Virologi Wuhan.

Baca Juga: Seperti Apa Masa Depan Kita di Dunia Pasca-Pandemi COVID-19, Simak Ulasan Berikut Ini

Teori ini sebenarnya telah ditolak oleh banyak ahli selama 18 bulan terakhir, tetapi sekarang sebagian besar diambil oleh pejabat Amerika Serikat.

Jika rumor itu benar, Dong Jingwei akan menjadi mata-mata dan pembelot paling senior di RRC.

Ini bukan tanpa alasan, Setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden baru-baru ini mulai mendorong penyelidikan tentang asal usul pandemi COVID-19 di negaranya.

Baca Juga: Update Covid-19: DKI Jakarta Menyumbang Lebih dari 5.000 Kasus Positif, Menag Perketat Protokol Kesehatan

Bahkan, penyelidikan sebelumnya ditutup. Dan sekarang semuanya dimulai lagi Mei lalu.

Entah itu karena laporan mata-mata China terbaik ini, Biden saat ini meminta komunitas intelijen Amerika Serikat untuk menggandakan penyelidikan .

Untuk mengetahui apakah virus yang menyebabkan COVID-19 telah berpindah dari inang hewan ke manusia, atau secara tidak sengaja dilepaskan dari penelitian di laboratorium Wuhan.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: NZ Herald

Tags

Terkini

Terpopuler