Joe Biden Beri Peringatan Kemungkinan Adanya Serangan Militan Lain di Afghanistan

29 Agustus 2021, 16:08 WIB
ilustrasi Joe Biden Beri Peringatan Kemungkinan Adanya Serangan Militan Lain di Afghanistan /REUTERS

KABAR BESUKI - Presiden Joe Biden pada Sabtu, 28 Agustus 2021 memperingatkan bahwa serangan gerilyawan lainnya di Afghanistan sangat mungkin terjadi.

Serangan dapat saja terjadi ketika pasukan AS mulai meninggalkan bandara Kabul setelah dua minggu perebutan oleh Washington dan sekutunya untuk mengevakuasi warga dan warga Afghanistan yang berisiko.

Amerika Serikat mengatakan telah membunuh dua gerilyawan Negara Islam yang merencanakan serangan di Afghanistan setelah sebuah bom bunuh diri mematikan di luar bandara pada hari Kamis lalu.

Baca Juga: Daftar Negara yang Lakukan Evakuasi Warganya dari Afghanistan, dan Tak Banyak yang Tahu

Para pejabat Amerika juga memperingatkan risiko tinggi serangan tambahan oleh kelompok itu.

Presiden AS mengatakan situasi di lapangan tetap sangat berbahaya dan komandan militer juga mengatakan kepadanya bahwa serangan sangat mungkin terjadi dalam 24 hingga 36 jam ke depan.

Biden bersumpah untuk memburu para pelaku setelah ledakan Kamis yang menewaskan puluhan warga Afghanistan dan 13 tentara Amerika.

"Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar," katanya dikutip Kabar Besuki dari Reuters.

Taliban mengutuk serangan pesawat tak berawak AS semalam, yang terjadi di Provinsi Nangarhar, wilayah timur yang berbatasan dengan Pakistan.

Baca Juga: ISIS Bertanggung Jawab Atas Bom Bunuh Diri di Afghanistan, Amerika Serikat Buru Semua Pelaku

"Amerika seharusnya memberi tahu kami sebelum melakukan serangan udara. Itu adalah serangan yang jelas di wilayah Afghanistan," kata seorang juru bicara Taliban dikutip Kabar Besuki dari Reuters.

Taliban mengatakan mereka telah menangkap beberapa tersangka yang terlibat dalam ledakan bandara.

Juru bicara Zabihullah Mujahid juga mengatakan Taliban akan segera mengambil alih bandara setelah pasukan AS mundur, dan mengumumkan kabinet penuh dalam beberapa hari mendatang.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler