KABAR BESUKI - Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kelangkaan jarum suntik menghantui Afrika dalam upaya vaksinasi Covid-19 terhadap warganya.
Kelangkaan jarum suntik diperkirakan akan segera terjadi, saat ini sebanyak 2,2 miliar jarum suntik sekali pakai telah digunakan di negara itu.
Ini termasuk jarum suntik yang digunakan untuk memberikan vaksin Covid-19 Pfizer-BioNTech.
Baca Juga: Riyadh Season 2021 Tuai Polemik di Kalangan Umat Islam, Begini Kata Hilmi Firdausi
Kekurangan akan tetap terjadi setidaknya sampai kuartal pertama tahun depan.
Matshidiso Moeti, direktur regional WHO untuk Afrika memperingatkan hal tersebut.
“Awal tahun depan, vaksin Covid-19 akan mulai mengalir ke Afrika, tetapi kelangkaan jarum suntik dapat melumpuhkan kemajuan,” ujarnya, dikutip Kabar Besuki dari Aljazeera.
Ia juga memperingatkan agar produksi jarum suntik secara global maupun lokal dapat segera ditingkatkan.
“Produksi jarum suntik baik secara global maupun lokal harus ditingkatkan. Kehidupan Afrika yang tak terhitung jumlahnya bergantung padanya,” Imbuhnya.
Baca Juga: Riyadh Season 2021 Jadi Sorotan Ulama, Ustadz Ihsan Tanjung: Kita Benar-benar Berada di Akhir Zaman
Negara-negara seperti Seychelles, Mauritius, Maroko, yang telah mencapai target ini, serta Tunisia dan Tanjung Verde bersama-sama menyumbang hanya 51 juta dari 1,2 miliar penduduk benua itu.
Awal pekan ini, terungkap bahwa Uni Afrika (AU) bermaksud untuk membeli hingga 110 juta dosis vaksin Covid-19 dari Moderna Inc dalam pengaturan yang ditengahi sebagian oleh Gedung Putih yang akan menunda pengiriman beberapa dosis yang ditujukan untuk Amerika Serikat.
Dosis AU akan dikirimkan selama beberapa bulan mendatang, dengan 15 juta tiba sebelum akhir tahun, 35 juta pada kuartal pertama 2022 dan hingga 60 juta pada kuartal kedua.
Baca Juga: Gembong Narkoba Paling Dicari di Kolombia Berhasil Ditangkap Pasukan Keamanan
Moderna mengatakan sedang bekerja untuk memungkinkan pengisian dosis vaksin Covid-19 di Afrika pada tahun 2023 dan memiliki rencana untuk membangun pabrik di benua itu.
Menurut CDC Afrika, Sekitar 8,5 juta kasus infeksi Covid-19 dan lebih dari 218.000 kematian telah dicatat di benua itu.***