Presiden Prancis Emmanuel Macron Janji Bakal Persulit Hidup Warganya yang Tak Mau Divaksin

5 Januari 2022, 12:30 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron akan beri Batasan bagi warga yang tak mau divaksin. //Instagram/@emmanuelmacron/

KABAR BESUKI – Presiden Prancis Emmanuel Macron memberi peringatan kepada kelompok warganya yang menolak divaksinasi.

Dia mengancam akan mempersulit hidup warganya yang tidak mau atau tidak bersedia divaksin.

Seperti dilansir Kabar Besuki dari laman Guardian, Rabu, 5 Januari 2022, Macron mengatakan bahwa strategi tersebut merupakan strategi agar warganya mau divaksinasi.

"Saya tidak bermaksud membuat orang Prancis kesal, tetapi untuk yang tidak divaksinasi, saya benar-benar ingin membuat mereka kesal. Dan kami akan terus melakukan ini, sampai akhir. Ini adalah strateginya,” kata presiden dalam wawancara, Selasa, 4 Januari 2022.

“Kami menekan mereka yang tidak divaksinasi dengan membatasi, sebanyak mungkin, akses mereka ke aktivitas dalam kehidupan sosial,” tuturnya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Banyuwangi, Kamis 6 Januari 2022: Pagi Hari Cuaca Berawan Tebal dan Siang Hari Hujan Ringan

Macron menegaskan bahwa tidak akan memenjarakan orang yang tidak mau divaksin atau memvaksinasi secara paksa.

Namun dirinya menekankan bagi orang yang tidak divaksin tidak akan mendapatkan akses kafe, restoran, bioskop, museum, tempat konser dan pusat olahraga, serta untuk naik kereta jarak jauh dan pesawat.

“Mulai 15 Januari, Anda tidak bisa lagi pergi ke restoran. Anda tidak akan bisa lagi pergi untuk minum kopi, Anda tidak akan bisa lagi pergi ke teater. Anda tidak akan bisa lagi pergi ke bioskop,” tegasnya.

Sementara itu, kepala Partai Republik sayap kanan di Senat Bruno Retailleau menuding bahwa Macron tidak bijaksana dan terlalu menggunakan Bahasa yang berlebihan.

Baca Juga: Terduga Dua Bandar Narkoba Ditembak Polisi Karena Melawan Saat Ditangkap

“Tidak ada keadaan darurat kesehatan yang membenarkan kata-kata seperti itu,” kata Bruno Retailleau.

“"Emmanuel Macron mengatakan dia telah belajar mencintai orang Prancis, tetapi tampaknya dia sangat suka membenci mereka," imbuhnya.

Analis mengatakan bahwa meskipun bahasa yang dilontarkan Macron dinilai kasar dan dapat memicu reaksi ekstrem, kemungkinan kekerasan dari anti-vaxxers. Namun, pernyataan presiden Macron dinilai mencerminkan perhitungan politik yang cermat.

Jajak pendapat menunjukkan sebagian besar pemilih Prancis semakin frustasi dengan pandemi dan mendukung izin vaksin sebagai cara yang efektif untuk mengakhirinya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Guardian

Tags

Terkini

Terpopuler