Putin Klaim Kemenangan di Mariupol, Presiden Zelenskiy: Ini Langkah Pertama Rusia untuk Kuasai Eropa Timur

22 April 2022, 10:20 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy. /Layanan Pers Kepresidenan Ukraina/melalui Reuters TV/Handout via REUTERS/File Foto

KABAR BESUKI - Presiden Rusia Vladimir Putin mengklaim kemenangan dalam pertempuran terbesar perang di Ukraina pada Kamis, menyatakan kota Mariupol dibebaskan setelah hampir dua bulan diserang.

Namun, ratusan pejuang dan warga sipil masih bersembunyi dalam pabrik baja besar.

Putin memerintahkan pasukannya untuk memblokade kompleks itu agar seekor lalat pun tidak bisa melarikan diri.

Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya memahami pasukan Ukraina masih bertahan di Mariupol dan menyebut klaim Putin telah membebaskan kota itu

“lebih banyak disinformasi dari buku pedoman mereka yang sudah usang,” Washington mengirim bantuan militer senilai $800 juta lagi untuk Ukraina, termasuk artileri berat.

Baca Juga: Akibat Menarik Diri dari Rusia dan Protes Perang Lawan Ukraina, Saham Netflix Anjlok dan Kehilangan Pelanggan

Ukraina mengatakan bahwa Putin ingin menghindari bentrokan terakhir pasukannya di kota itu karena dia kekurangan pasukan untuk mengalahkan mereka.

Dalam pesan video, Presiden Volodymyr Zelenskiy memohon negara-negara Barat untuk mengirim lebih banyak senjata dan menjatuhkan lebih banyak sanksi ekonomi ke Moskow.

Dalam pidato virtual di forum Bank Dunia, dia mengatakan Ukraina membutuhkan $7 miliar per bulan untuk menebus kerugian ekonomi yang disebabkan Rusia.

“Ini hanya langkah pertama bagi Rusia untuk menguasai Eropa Timur, untuk menghancurkan demokrasi di Ukraina,” katanya dalam video kepada parlemen Portugal.

“Kami berjuang tidak hanya untuk kemerdekaan kami, tetapi untuk kelangsungan hidup kami, untuk rakyat kami sehingga mereka tidak terbunuh, disiksa, dan diperkosa,” lanjutnya.

Baca Juga: Said Didu Ungkap Kejanggalan Pernyataan GIMNI Terkait Pengungkapan Kasus Mafia Minyak Goreng, Begini Ulasannya

Zelenskiy juga menuduh tentara Rusia melakukan banyak kekejaman di Ukraina, termasuk di Mariupol, dan mendesak negara-negara untuk memutuskan hubungan dengan Moskow.

Rusia membantah menargetkan warga sipil dan menolak apa yang dikatakan Ukraina sebagai bentuk kekejaman, dan mengatakan bahwa Ukraina memfitnah mereka.

Presiden Bank Dunia David Malpass memperkirakan kerusakan fisik pada bangunan dan infrastruktur Ukraina mencapai $60 miliar dan akan terus meningkat seiring perang berlanjut.

Mariupol pernah menjadi rumah bagi 400.000 orang, telah menyaksikan tidak hanya pertempuran paling intens dari perang yang dimulai ketika Rusia menyerang pada 24 Februari, tetapi terburuknya adalah bencana kemanusiaan.

Dalam pertemuan yang disiarkan televisi di Kremlin pada Kamis, Putin mengucapkan selamat kepada Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan pasukan Rusia karena “berhasil menyelesaikan upaya pertempuran untuk membebaskan Mariupol.”

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, dia mengatakan tidak perlu menyerbu kawasan industri dan memerintahkan tindakan seperti itu dibatalkan.

Baca Juga: Muannas Alaidid Puji Kejagung Lebih Hebat dari KPK Soal Kasus Korupsi Minyak Goreng: Pakai Pasal Hukuman Mati

Wakil Perdana Menteri UKraina Iryna Vereshchuk mengatakan 1.000 warga sipil dan 500 tentara yang terluka harus segera dibawa keluar dari pabrik.

Ukraina menyalahkan pasukan Rusia atas kegagalan membangun koridor aman yang katanya telah disepakati.

Zelenskiy mengatakan 120.000 warga sipil masih dihalangi untuk meninggalkan Mariupol.

Moskow mengatakan Rusia telah mengambil 140.000 warga sipil dari Mariupol dalam evakuasi kemanusiaan.

Sedangkan Kyiv mengatakan beberapa dideportasi secara paksa.

Pembantu kepala staf Zelenskiy mengatakan bahwa Ukraina akan merebut kembali 42 desa di wilayah Donetsk yang direbut oleh Rusia pada Kamis.

Itu adalah saat yang krisis dalam konflik, kata Presiden AS Joe Biden.

Dia berjanji mengirim lusinan howitzer, 144.000 butir amunisi, dan drone taktis ke Ukraina.

Baca Juga: UPDATE TV Digital 22 April 2022: MNC Group Hadir di MUX TRANSMEDIA 42 UHF Palangkaraya dan Sekitarnya

“Kami berada di jendela kritis sekarang dimana mereka akan mengatur rencana untuk fase berikutnya dalam perang ini,” kata Biden.

Washington dan sekutu bergerak secepat mungkin untuk menyediakan peralatan dan senjata yang dibutuhkan Ukraina, katanya.

Paket senjata baru ini berukuran sama dengan paket senilai $800 juta yang diumumkan minggu lalu.

Biden juga mengumumkan rencana untuk melarang kapal-kapal berafiliasi dengan Rusia dari perbatasan AS, dan menambah sejumlah sanksi Barat terhadap Moskow.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler