PBB Mengonfirmasi Pasukan Ethiopia Berada dalam Kemungkinan Pelaku Kejahatan Perang

- 4 Maret 2021, 21:31 WIB
ILUSTRASI Perang,*/PIXABAY
ILUSTRASI Perang,*/PIXABAY /

KABAR BESUKI - Kepala Hak Asasi Manusia PBB Michelle Bachelet mengatakan banyak pihak dalam konflik kemungkinan menjadi pelaku kekerasan dan pembunuhan seksual.

Kepala hak asasi PBB mengatakan bahwa kantornya telah menguatkan pelanggaran berat terhadap kejahatan perang dan kemanusiaan di wilayah Tigray Ethiopia, termasuk oleh pasukan Eritrea.

Michelle Bachelet dalam pernyataannya pada hari Kamis 4 Maret 2021, menekankan perlunya penyelidikan independen terhadap situasi di Tigray, yang telah diguncang oleh pertempuran selama berbulan-bulan.

Baca Juga: Wanita Harus Tahu! Ternyata Kepribadian Dapat Dilihat Dari Sepatu, Begini Ulasannya

Komisaris tinggi PBB tentang hak asasi manusia melanjutkan mengatakan bahwa banyak pihak dalam konflik telah diidentifikasi sebagai kemungkinan pelaku, termasuk Pasukan Pertahanan Nasional Ethiopia, Front Pembebasan Rakyat Tigray, angkatan bersenjata Eritrea, dan pasukan regional Amhara dan milisi sekutu.

Dilansir dari CNA, Bachelet mengatakan,” Korban dan penyintas pelanggaran ini tidak boleh disangkal hak mereka atas kebenaran dan keadilan. Sementara itu, pihaknya telah berhasil mendapat informasi kuat mengenai insiden pada november tahun lalu.

Baca Juga: Sebelum Meninggal, Demonstran 19 Tahun yang Melawan Kudeta Myanmar Sampaikan Pesan Ini

Insiden itu, mengindikasikan penembakan brutal secara acak kota Mekelle, Humera dan Adigrat di wilayah Tigray. Ia juga telah memverifikasi tentang laporan pelanggaran hak asasi manusia berat dan pelanggaran termasuk pembunuhan massal di Axum, dan di Dengelat di Tigray tengah oleh angkatan bersenjata Eritrea.

Analisis awal dari informasi tersebut menunjukkan bahwa pelanggaran serius terhadap hukum internasional, yang mungkin merupakan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan, mungkin telah dilakukan oleh banyak aktor dalam konflik.

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Al Jazeera


Tags

Terkini