China Menuduh Laksamana Amerika Serikat 'Meningkatkan' Ancaman Invasi Taiwan

- 10 Maret 2021, 22:00 WIB
ILUSTRASI Tentara,*/PIXABAY
ILUSTRASI Tentara,*/PIXABAY /

 

KABAR BESUKI - Perwira tinggi militer AS di Asia-Pasifik, Laksamana Philip Davidson, pada hari Selasa mengatakan China dapat menyerang Taiwan dalam enam tahun ke depan, karena Beijing mempercepat langkahnya untuk menggantikan kekuatan militer Amerika di Asia.

Taiwan yang demokratis dan berpemerintah sendiri hidup di bawah ancaman terus-menerus dari invasi oleh China yang otoriter, yang para pemimpinnya memandang pulau itu sebagai bagian dari wilayah mereka dan yang mereka telah berjanji untuk mengambil kembali suatu hari nanti.

Davidson mengatakan, ”Saya khawatir China mempercepat ambisi mereka untuk menggantikan Amerika Serikat dan peran kepemimpinan kami dalam tatanan internasional berbasis aturan pada tahun 2050 nanti”.

Baca Juga: Cara Memotong Rambut Sendiri yang Bisa Dilakukan di Rumah, Modal Percaya Diri

"Taiwan jelas merupakan salah satu ambisi mereka sebelum itu. Dan saya pikir ancaman itu nyata selama dekade ini, pada kenyataannya, dalam enam tahun ke depan," katanya kepada komite Senat AS.

Sekadar informasi bahwa Taiwan memisahkan diri dari Tiongkok pada akhir perang saudara pada tahun 1949 dan berada di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh daratan.

Washington mengalihkan pengakuan diplomatik dari Taiwan ke China pada 1979, tetapi tetap menjadi sekutu tidak resmi dan pendukung militer paling penting di pulau itu. Tetapi Beijing dengan cepat menolak komentar laksamana tersebut.

Baca Juga: Kementerian Kesehatan Berikan Dukungan Atas Penegakkan Peraturan BPOM Terkait Soal Kental Manis

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini