KABAR BESUKI - Wabah Ebola di Guinea kali ini menjadi yang pertama sejak muncul pertama kali pada 2016. WHO meyakini bahwa Ebola kali ini dipicu oleh sumber manusia yang terus-menerus, kata WHO Jumat 12 Maret 2021. Diyakini setidaknya 18 orang sejauh ini telah terinfeksi.
Setidaknya tercatat sebanyak sembilan orang telah meninggal setelah wabah Ebola di Guinea.
Sumber manusia mungkin telah tertular virus selama wabah terakhir, yang dimulai pada 2013 dan berlangsung selama tiga tahun. Guinea mengonfirmasi wabah Ebola pada Februari 2021 setelah lima tahun negara itu bersih dari demam berdarah.
Kasus tersebut adalah yang pertama dikonfirmasi setelah wabah terbaru di Guinea, Sierra Leone dan Liberia menewaskan 11.000 orang, wabah terburuk yang tercatat dalam sejarah.
Baca Juga: Kebun Binatang Ragunan Jakarta Selatan Kembali Dibuka di Tengah Pandemi, Begini Alasannya
Atasan tertinggi di Organisasi Kesehatan Dunia telah menyatakan kekhawatiran mereka setelah virus itu bertahan untuk jangka waktu yang 'luar biasa', mendorong penelitian lebih lanjut.
Berbicara pada konferensi pers pada hari Jumat, 12 Maret, pejabat darurat tertinggi WHO, Dokter Mike Ryan mengatakan: "(Wabah) ini tidak mungkin didasarkan pada urutan genetik untuk dikaitkan dengan reservoir zoonosis baru dan lebih mungkin terkait dengan ketekunan atau latensi infeksi pada subjek manusia. Kami tidak berurusan, sejauh yang kami pahami sekarang, dengan penerobosan penghalang spesies." ucapnya sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Mirror.
Dia kemudian mendesak mereka yang selamat dari Ebola untuk tidak panik, dengan mengatakan bahwa "diperlukan lebih banyak penelitian".