Pakar Memperingatkan, Menghentikan Suntikan AstraZeneca Karena Gumpalan Darah Dikhawatirkan Dapat Mematikan

- 17 Maret 2021, 20:22 WIB
Prof Jeremy Brown, yang muncul di Good Morning Britain hari ini, mengatakan langkah negara-negara Eropa untuk menangguhkan vaksin karena kekhawatiran pembekuan darah "tidak masuk akal"
Prof Jeremy Brown, yang muncul di Good Morning Britain hari ini, mengatakan langkah negara-negara Eropa untuk menangguhkan vaksin karena kekhawatiran pembekuan darah "tidak masuk akal" /ITV

KABAR BESUKI - Profesor Jeremy Brown mengatakan jenis bekuan darah yang menyebabkan kekhawatiran 'sangat, sangat jarang dan tidak mungkin dikaitkan' dengan vaksin Oxford/AstraZeneca dan negara-negara bermerek yang menangguhkan peluncurannya 'tidak masuk akal'.

Seorang ahli memperingatkan penghentian peluncuran jab Oxford/AstraZeneca karena pembekuan darah yang dikhawatirkan berarti "lebih banyak orang akan mati."

Profesor Jeremy Brown mencap pembuat keputusan di negara-negara Eropa yang menangguhkan vaksin "tidak logis" dan "tidak masuk akal."

Baca Juga: Tiga Resep Kue yang Mengambil Waktu Kurang dari 15 Menit, dan Akan Membuat Otakmu Meledak

Penasihat vaksin terkemuka mengatakan jenis gumpalan darah tertentu yang menjadi pusat perhatian tentang tusukan itu 'sangat, sangat jarang' dan 'tidak mungkin terkait' sama sekali.

Dilansir Kabar Besuki dari Mirror.co.uk, Menteri Inggris dan Organisasi Kesehatan Dunia mendorong orang-orang untuk mendapatkan suntikan dan mendesak negara-negara Eropa untuk mengakhiri penangguhan, karena peluncuran Inggris siap untuk melewati tonggak dosis pertama 25 juta hari ini.

Tinjauan keamanan AstraZeneca yang melibatkan 17 juta orang yang telah menerima vaksinnya tidak menemukan bukti peningkatan risiko pembekuan darah.

Prof Brown, yang duduk di Komite Bersama untuk Vaksin dan Imunisasi (JCVI) Inggris, mengatakan jenis pembekuan darah yang dikhawatirkan negara sebenarnya adalah komplikasi Covid-19 yang diketahui.

Baca Juga: Awas! Jika Anda Minum Jenis Obat Ini Secara Rutin Bisa Berisiko Pendarahan

Halaman:

Editor: Surya Eka Aditama

Sumber: Mirror


Tags

Terkini

x