Network
KABAR BESUKI- Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang telah menerima suntikan AstraZeneca pada hari Senin 22 Maret 2021, setelah secara sukarela menjadi yang pertama dalam antrian untuk mengambil kembali kepercayaan pemerintah terhadap keamanan vaksin.
Di beberapa negara yang berada di Eropa dan Asia telah mengambil tindakan untuk menunda pemberian vaksin, karena disinyalir vaksin AstraZeneca menyebabkan penggumpalan darah.
Dilansir dari Reuters, ketika di Rumah Sakit Universitas Nasional Taiwan, Su mengatakan, "Saya baru saja selesai mendapatkan suntikan, tidak ada rasa sakit di tempat suntikan, dan tidak ada rasa sakit di tubuh”.
Baca Juga: Tim Densus 88 Anti Teror Tangkap Pelaku Terduga Teroris di Tengah Pandemi COVID-19
“Dokter menyuruh saya minum lebih banyak air matang dan istirahat sebentar. Poin pertama akan saya ikuti, dan poin kedua mungkin lebih sulit. Tapi saya akan tetap berusaha untuk istirahat semaksimal mungkin,” jelas Su lebih lanjut.
Diketahui, belasan negara Eropa menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca minggu lalu di tengah kekhawatiran tentang keamanannya. Direktur Eropa Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan pada hari Kamis bahwa manfaat suntikan jauh lebih besar daripada risikonya, dan penggunaannya secara luas dilanjutkan pada hari Jumat.
Baca Juga: Mengenang Nawal El-Saadawi, Penulis dan Pegiat Feminis Dunia yang Tutup Usia Pada Umur 89 Tahun
Vaksin pertama Taiwan sebanyak 117.000 dosis suntikan AstraZeneca diketahui telah tiba di pulau itu awal bulan ini dan dikirim dari pabrik Korea Selatan.
Menteri Kesehatan Chen Shih-chung juga divaksinasi di rumah sakit yang sama dengan perdana menteri. Sekitar 60.000 orang mengantre untuk mendapatkan vaksinasi pertama dan Taiwan memprioritaskan petugas kesehatan.
