Sadis! Seorang Mahasiswa S2 Singapore Tega Lakukan Kekerasan pada Ibunya, Ternyata Penyebabnya Ini

- 23 Maret 2021, 12:41 WIB
Ilustrasi kekerasan pada perempuan
Ilustrasi kekerasan pada perempuan /Freepix/

KABAR BESUKI - Seorang pria berusia 30 tahun yang secara fisik melecehkan ibunya selama beberapa tahun, memukulnya dengan gembok logam dan membuatnya kelaparan ketika dia stres terhadap studi S2nya. Karena hal ini, pada hari Selasa, 23 Maret 2021 ia dijatuhi hukuman penjara selama 56 minggu.

Jaksa penuntut pada hari Selasa mengatakan kepada pengadilan, tersangka Andy Koh Ju Hua telah melecehkan ibunya. Dalam satu insiden, ia meninju wajah ibunya yang berusia 68 tahun. Tak hanya itu, Koh juga pernah memukul kepalanya dengan remote control yang meninggalkan bekas luka.

Baca Juga: JB GOT7 Berbicara Tentang Nama Barunya Setelah Meninggalkan JYP Entertainment

Selama bertahun-tahun, Koh juga mengambil langkah untuk agar tidak dicurigai, dengan cara mengijinkan ibunya membuka pintu agar dilihat oleh tetangga.

Sementara itu, menurut Wakil Jaksa Penuntut Umum, Magdalene Huang, ibu Koh menyatakan bahwa ia yakin putranya menargetkan wilayah tersembunyi agar tidak diketahui orang lain.

National University of Singapore (NUS), tempat tersangka menerima pendidikan, mengatakan bahwa Koh tidak lagi dengan universitas tersebut. Dia pergi cuti pada Agustus 2019 dan tidak kembali ke studinya setelah cuti tersebut berakhir. Akibatnya, pencalonan masternya dihentikan pada Januari, kata NUS.

Koh, yang berada dalam tahanan, pada hari Selasa mengatakan dia menjalani perawatan psikologis dan ingin bertemu kembali dengan ibunya di masa depan, ia juga menyesali perbuatannya.

Baca Juga: Demi Memori Otak dan Kebaikan Dirimu, Ini Alasan Mengapa Musik Sangat Baik Didengarkan Ketika Bangun Tidur

“Dokter IMH telah memberi saya obat anti psikotik jadi saya harus menyembuhkan diri sendiri. Setelah sembuh, saya berharap bisa bertemu kembali dengan ibu saya. Saya ingin hidup bahagia dengannya dan saya ingin merawatnya di hari-hari yang tersisa”, jelas Koh.

Hakim Distrik Kessler Soh menjelaskan bahwa perintah pengobatan wajib dilakukan adalah hal wajib. Dia setuju dengan jaksa penuntut bahwa hukuman penjara yang substansial telah diminta, mengingat faktor-faktor yang memberatkan kasus tersebut.

“Jangka waktu total harus mencerminkan tingkat rasa sakit, penderitaan, dan kerugian yang ditimbulkan Koh terhadap ibunya,” kata Soh.

Baca Juga: Jurgen Klopp enegaskan kehilangan Liga Champions Tidak Terlalu Berarti Bagi Liverpool

Dia juga memperhitungkan penilaian psikiater di Institute of Mental Health bahwa pelanggaran Koh kemungkinan besar dipengaruhi oleh gejala psikotik pada saat pelanggaran tersebut.

"Ini adalah kasus yang menyebabkan banyak keresahan publik, kami tidak dapat memahami bagaimana tersangka bisa memaksa dirinya untuk menyerang ibunya sendiri dengan cara yang begitu kejam,” jelas Soh lebih lanjut.

Baca Juga: Lionel Messi Turut Serta Torehkan Rekor Bersejarah Cetak Skor 6-1 di Laga Real Sociedad vs Barcelona

Dia mengatakan konferensi pengadilan komunitas dengan penasihat pengadilan akan diadakan setelah sidang untuk mempertimbangkan tindakan apa yang mungkin diambil untuk melindungi korban, serta perlakuan apa yang mungkin diterima Koh untuk meminimalkan risikonya ke publik.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah