"Apa yang kami lihat dalam kebakaran ini adalah sesuatu yang belum pernah kami lihat sebelumnya di kamp-kamp ini. Sangat besar dan sangat menghancurkan," kata Van der Klaauw kepada wartawan di Jenewa. Dikutip Kabar Besuki dari Channel News Asia.
Para pejabat mengatakan kobaran api tampaknya telah dimulai di salah satu dari 34 kamp sebelum menyebar dengan cepat.
Asap tebal terlihat mengepul dari gubuk-gubuk yang berkobar dalam sebuah video yang dibagikan di media sosial, ketika ratusan petugas pemadam kebakaran dan pekerja bantuan menarik pengungsi ke tempat yang aman.
Petugas pemadam kebakaran akhirnya berhasil mengendalikan api sekitar tengah malam. Inspektur polisi Gazi Salahuddin mengatakan kebakaran terjadi setelah tabung gas yang digunakan untuk memasak meledak.
Itu adalah kebakaran ketiga yang menghantam kamp dalam empat hari, pejabat pemadam kebakaran Sikder, yang hanya menggunakan satu nama, mengatakan kepada AFP.
Dua kebakaran terpisah di kamp-kamp pada hari Jumat menghancurkan sejumlah tempat berlindung, kata para pejabat.
Pemimpin Rohingya Sayed Ullah menuntut penyelidikan segera. “Belum jelas kenapa kejadian kebakaran ini berulang kali terjadi di kamp pengungsian. Perlu penyelidikan yang tepat dan tuntas,” ujarnya. Dikutip Kabar Besuki dari Channel News Asia.
Baca Juga: Keberadaan Kamera Tilang Elektronik Terbukti Ampuh Menekan Pelanggaran Lalu Lintas