KABAR BESUKI - Sejumlah kota-kota di seluruh dunia mematikan lampu secara serentak pada 20.30 waktu setempat tanggal 27 Maret 2021 untuk berpartisipasi dalam Earth Hour.
Saat dimulai, beberapa kota metropolitan Asia seperti Singapura hingga Hong Kong menjadi gelap selama satu jam. Begitu pula dengan Sydney Opera House di Australia, seperti dilansir Kabar Besuki dari The Strait Times.
Acara tahunan ini diselenggarakan oleh organisasi non-pemerintah internasional, WWF yang dilakukan pertama kali pada tahun 2007. Indonesia baru ikut berpartisipasi pada tahun 2009.
Earth Hour dilakukan untuk menyerukan tindakan terhadap perubahan iklim dan lingkungan.
Namun, di tahun 2021 pihak penyelenggara mengatakan mereka ingin menggunakan kesempatan ini untuk menyemprot hubungan antara kerusakan alam dengan banyaknya wabah penyakit, seperti Covid-19 yang virusnya menular dari hewan ke manusia.
Baca Juga: Lirik dan Chord Gitar ‘Aku Percaya Kamu’ oleh D’Masiv, yang Ku Tahu Kau Selalu Sejukkan Hatiku
Para ahli percaya bahwa aktivitas manusia seperti penggundulan hutan yang meluas, perusakan habitat hewan, dan perubahan iklim telah meningkatkan wabah penyakit dan pandemi.
Marco Lambertini selaku Direktur Jenderal WWF mengatakan jika banyak bukti yang menunjukkan bahwa bumi mengalami kerusakan parah.
"Entah itu penurunan jumlah penyerbuk, sedikitnya ikan di laut dan sungai, hilangnya keanekaragaman hayati, ini adalah bukti kuat yang menunjukkan jika alam sedang mengalami kejatuhan," kata Lambertini.
"Melindungi alam adalah tanggung jawab moral kita, namun kehilangannya akan meningkatkan kerentanan kita terhadap pandemi, mempercepat perubahan iklim, dan mengancam ketahanan pangan kita," lanjutnya.
Masyarakat di seluruh dunia yang ikut berpartisipasi dalam Earth Hour 2021 antusias untuk membuat Bumi menjadi jauh lebih baik.
Salah satunya adalah di Singapura. Orang-orang menyaksikan gedung pencakar langit menjadi gelap dan taman Gardens by the Bay juga mematikan lampu-lampu pohon mereka.
Singapore skyline dims to mark Earth Hour https://t.co/79Bp9crCqT pic.twitter.com/Zfs01k724G
— The Straits Times (@straits_times) March 24, 2018
Selain Singapura, Hong Kong dan Seoul, Korea Selatan, dan Indonesia juga ikut berpartisipasi dalam acara ini.
Di Indonesia sendiri setidaknya ada 32 daerah yang mengikuti acara ini, dan pusat penyelenggaranya ada di Bandung, Jawa Barat.
In just a few moments, #Indonesia will be celebrating #EarthHour along with #Thailand and #Vietnam ???? Are you as excited for the Virtual Spotlight as we are?! Join millions across the world in sharing our must-watch film and do your part for our one and only home ????✨ pic.twitter.com/Mn7dbMzEBs
— Earth Hour Official (@earthhour) March 27, 2021
Di Hong Kong, orang-orang di kota padat menyaksikan gedung-gedung pencakar langit dimatikan. Begitu pula dengan di Seoul yang mematikan lampu di gerbang Namdaemun.
Baca Juga: Sering Merasa Ngantuk Saat Lembur? Cobalah Lakukan 7 Hal Ini, Salah Satunya Bekerja Bersama Teman
Di Thailand, mal Central World yang populer di Bangkok menghitung mundur hingga pukul 20.30 sebelum lampu-lampu pajangan eksteriornya dimatikan selama satu jam.
Menurut WWF, beberapa negara lainnya juga ikut meramaikan acara tahunan ini diantaranya Menara Eiffel, Colosseum di Roma, dan Gerbang Brandenburg di Berlin.***