KABAR BESUKI – Korea Selatan diprediksi akan mengalami kemunduran dalam menjalankan program vaksinasi nasional COVID-19 sesuai rencana, karena adanya ketidakstabilan dalam pasokan vaksin.
Ketidakstabilan pasokan vaksin tersebut disebabkan oleh adanya persaingan antar negara dalam mengamankan produk tersebut.
India yang merupakan pemasok utama vaksin AstraZeneca telah memutuskan untuk membatasi ekspor vaksin untuk memenuhi permintaan domestik karena meningkatnya infeksi di negara tersebut.
Baca Juga: Kontrol Kemudi Rusak, Lion Air Rute Surabaya-Banjarmasin Putar Balik Usai Terbang 20 menit
Karena itulah, banyak negara mengalami kesulitan dalam mengamankan vaksin asal Cambridge, Inggris tersebut.
Selain itu, Novavax juga telah dilaporkan telah menunda penandatanganan kontrak dengan Uni Eropa untuk memasok vaksinnya karena mengalami kekurangan bahan baku.
Otoritas kesehatan Korea Selatan telah memperhatikan adanya kemungkinan bahwa situasi tersebut akan memberikan dampak negatif pada program vaksinasi nasional yang dimulai pada 26 Februari lalu.
Bahkan, Pemerintah Korea Selatan juga telah menargetkan jumlah penerima vaksin sebanyak 12 juta orang pada semester pertama tahun 2021 ini, sehingga diharpakan target herd immunity dapat tercapai pada bulan November mendatang.