Gawat! Data Menunjukkan Dunia Telah Kehilangan Hutan Tropis dan Meningkat 12 Persen pada Tahun 2020

- 4 April 2021, 18:39 WIB
ILUSTRASI Hutan,*
ILUSTRASI Hutan,* /CHOIRUN NISA//PIXABAY

KABAR BESUKI – Kehilangan hutan tropis tua di seluruh dunia meningkat 12 persen pada tahun 2020, dengan dampak iklim yang ekstrem dan menyebabkan bencana alam seperti kebakaran, badai, dan kekeringan memainkan peran penting. Menurut data baru yang dilaporkan pada hari Rabu, 31 maret 2021 lalu, hal ini menyebabkan area seluas Denmark menghilang.

Menurut data dari University of Maryland, yang diterbitkan oleh World Resource Institute (WRI), diketahui bahwa dunia telah kehilangan 4,2 juta hektar dari hutan primer yang beriklim lembab ini pada tahun 2020 lalu, dan lebih besar dibandingkan dengan 3,75 juta hektar yang hilang pada tahun 2019.

Sementara itu, para ahli lingkungan berusaha untuk melestarikan hutan tua, yang mencapai usia lanjut tanpa gangguan berarti, yang bertujuan untuk manfaat ekosistem yang mereka sediakan. Lebih luas lagi, total semua pohon yang hilang pada tahun 2020, termasuk di hutan boreal dan subtropis, naik sekitar 6,6 persen menurut data yang diambil dari platform WRI Global Forest Watch.

Baca Juga: Prediksi Mengerikan COVID-19, Disebut-Sebut Virus Corona akan Bersama Kita Selamanya! Benarkah?

Baca Juga: Kemenkes Himbau Masyarakat untuk Membeli Masker yang Izin Edar! Dan Kemenkes Bekerja Sama dengan Kepolisian

Baca Juga: Kasus Sembuh Pasien Covid-19 Makin Meningkat! Kini Total ada 9.663 Orang Dinyatakan Sembuh

"Setiap tahun kami membunyikan bel alarm, dan angkanya terus berdetak," kata rekan WRI Frances Seymour pada konferensi pers virtual. “Hutan semakin menjadi korban perubahan iklim dan kita sedang di lingkaran setan,” jelas Seymour.

Bukti anekdotal menunjukkan orang-orang memanfaatkan isolasi virus korona untuk melakukan penebangan secara ilegal atau menebangi hutan di kawasan lindung, dan menggambarkan peningkatan dalam kegiatan seperti kelanjutan dari tren masa lalu.

Dia khawatir negara-negara yang ingin pulih secara ekonomi dari pandemi mungkin tidak memprioritaskan perlindungan hutan di masa depan.

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel New Asia


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x