KABAR BESUKI - Australia akan meminta Uni Eropa untuk melepaskan lebih dari 3 juta dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca PLC, menguji klaim Brussel yang melaporkan bahwa ada dugaan menghalangi pengiriman pada Rabu, 7 April 2021.
Uni Eropa (UE) pada Selasa membantah menunda pengiriman vaksin ke Australia, yang telah secara dramatis tertinggal dalam program vaksinasi yang dijadwalkan.
UE mengatakan tidak bertanggung jawab atas kegagalan AstraZeneca untuk menegakkan komitmen ke negara lain. Sementara itu, AstraZeneca tidak memberikan informasi apapun, sebagaimana dilansir Kabar Besuki dari Reuters.
Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan Australia diminta oleh UE untuk mencabut permohonan izin ekspor dan surat permintaan persedian yang tidak direspon.
Baca Juga: Catat Jadwalnya, Pemerintah akan Buka Pendaftaran Delapan Sekolah Kedinasan, Ini Daftar lengkapnya
Morrison mengatakan jika UE, untuk segera menunjukkan kesediaannya merilis pengiriman, dia akan kembali meminta 3.1 juta dosis untuk dikirimkan. Yang katanya, sebanyak 3.1 juta dosis dijadwalkan tiba di Australia pada akhir Maret.
"Kami jelas menginginkan jutaan dosis itu," kata Morrison kepada wartawan di ibu kota Canberra.