Ahli Arkeolog Mesir Telah Temukan Kota Emas yang Hilang Terkubur di Bawah Pasir

- 11 April 2021, 17:29 WIB
ILUSTRASI Bangunan Tua,*/PIXABAY
ILUSTRASI Bangunan Tua,*/PIXABAY //Choirun Nisa/

KABAR BESUKI - Para arkeolog telah menemukan sisa-sisa kota kuno di gurun di luar Luxor yang menurut mereka adalah yang terbesar, dari semua yang pernah ditemukan di Mesir. Kota tersebut juga diperkirakan berasal dari zaman keemasan firaun 3.000 tahun yang lalu.

Ahli Mesir terkenal, Zahi Hawass mengumumkan penemuan ‘kota emas yang hilang’ ini dengan mengatakan bahwa situs itu ditemukan di dekat Luxor yang merupakan rumah dari Lembah Para Raja yang legendaris.

Baca Juga: Hidangan Tionghoa Indonesia, Ini Resep Lengkap dan Cara Bikin Nasi Tim

"Misi Mesir di bawah Dr. Zahi Hawass menemukan kota yang hilang di bawah pasir. Kota ini berusia 3.000 tahun, berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III, dan terus digunakan oleh Tutankhamun dan Ay ," kata tim penggalian dalam sebuah pernyataan Kamis lalu, 8 April 2021.

Tim tersebut menyebut temuan itu sebagai kota kuno terbesar yang pernah ditemukan di Mesir. Betsy Bryan, seorang profesor seni dan arkeologi Mesir di Universitas Johns Hopkins, mengatakan bahwa penemuan itu adalah penemuan arkeologi terpenting kedua sejak makam Tutankhamun hampir seabad lalu.

Barang-barang perhiasan telah digali, bersama dengan bejana tembikar berwarna, jimat kumbang scarab, dan batu bata lumpur dengan segel Amenhotep III.

Baca Juga: Menperin Nyatakan Indonesia Siap Bersaing dalam Hannover Messe 2021

"Banyak misi luar negeri mencari kota ini dan tidak pernah menemukannya," kata Hawass. Sementar itu, tim memulai penggalian pada September 2020, antara kuil Ramses III dan Amenhotep III dekat Luxor yang berjarak sekitar 500 kilometer selatan Kairo.

Hawass mengatakan, “Dalam beberapa minggu tim sangat terkejut karena formasi batu bata lumpur mulai muncul di semua tempat penggalian. Apa yang mereka gali adalah situs kota besar dalam kondisi terawat baik, dengan dinding yang hampir lengkap, dan kamar-kamar yang penuh dengan peralatan kehidupan sehari-hari”.

Sementara itu, sebuah gambar selebaran yang dirilis oleh Kementerian Purbakala Mesir pada 8 April menunjukkan sisa-sisa kota berusia 3000 tahun, dijuluki The Rise of Aten, yang berasal dari masa pemerintahan Amenhotep III, yang ditemukan oleh misi Mesir di dekat Luxor.

Baca Juga: Akibat Gempa, 40 Bangunan Rumah dan Tempat Ibadah di Jember Rusak

Para arkeolog memuji penemuan kota kuno terbesar yang ditemukan di Mesir ini. Menurut para ahli, penemuan ini merupakan salah satu penemuan terpenting sejak penggalian makam Tutankhamun.

Setelah tujuh bulan penggalian, beberapa lokasi telah ditemukan, termasuk toko roti lengkap dengan oven dan penyimpanan tembikar, serta distrik administrasi dan pemukiman. Amenhotep III mewarisi sebuah kerajaan yang membentang dari Sungai Efrat di Irak modern dan Suriah hingga Sudan dan meninggal sekitar 1354 SM, kata sejarawan kuno.

"Lapisan arkeologi tidak tersentuh selama ribuan tahun, ditinggalkan oleh penduduk kuno seolah-olah baru terjadi kemarin," jelas perwakilan tim arkeolog. Bryan mengatakan kota itu akan memberi kita gambaran yang langka tentang kehidupan orang Mesir kuno pada saat kekaisaran berada pada masa terkaya.

Baca Juga: Lia Eden 'Ratu Surga' Meninggal Dunia, Ini Rekam Jejaknya Hingga Gemparkan Indonesia

Tim tersebut mengatakan mereka optimis bahwa temuan penting lebih lanjut akan terungkap, mencatat mereka telah menemukan kelompok kuburan yang dicapai melalui tangga yang diukir di batu, konstruksi yang mirip dengan yang ditemukan di Lembah Para Raja.

Setelah bertahun-tahun ketidakstabilan politik setelah pemberontakan Musim Semi Arab pada tahun 2011, yang merupakan pukulan telak bagi industri pariwisata Mesir, negara tersebut berusaha untuk menarik kembali pengunjung, khususnya dengan mempromosikan warisan kunonya.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Korea Times


Tags

Terkini

x