Rencana Grab Akan Go Public di AS, Rajive Keshup: Kesepakatan Itu Menyoroti Ekosistem Asia Tenggara

- 14 April 2021, 10:54 WIB
Ilustrasi perusahaan/unsplash/Harry cao
Ilustrasi perusahaan/unsplash/Harry cao //Dewantara Bayu/

KABAR BESUKI - Super app yang bermarkas di Singapura, Grab berencana untuk go public di Amerika Serikat, dalam kesepakatan perusahaan yang pernah ada, merupakan bukti prospek pertumbuhan Asia Tenggara dan Ekosistem start-up Singapura, kata analis dan pelaku industri.

Grab, yang dimulai sebagai MyTeksi untuk mengatasi masalah keselamatan penumpang taksi di Kuala Lumpur, mengumumkan pada Selasa, 13 April 2021 dalam perjanjiannya dengan Altimeter Growth, sebuah perusahaan akuisisi bertujuan khusus (Spac) yang didukung oleh Altimeter Capital, yang akan melihat gabungan entitas sekitar 39,6 miliar US Dollar atau 53,2 miliar Dollar Singapura.

Mr Rajive Keshup, direktur investasi di Cathay Innovation, mengatakan kesepakatan itu menyoroti ekosistem Asia Tenggara yakni pasar yang tidak didorong terutama oleh modal atau gelembung stimulus, tetapi oleh fundamental ekonomi, seperti pertumbuhan kelas menengah, konsumsi dan pengeluaran diskresioner.

Baca Juga: Studi Baru Menemukan: Ternyata Gula Tidak Begitu Bagus untuk Perkembangan Otak Anak Anda

Mr Chua Kee Lock, kepala eksekutif Vertex Holdings dan mitra pengelola Vertex Ventures Asia Tenggara dan India, mengatakan pencatatan Grab mengirimkan sinyal penting kepada investor dan menegaskan potensi kawasan sebagai pasar yang layak dan menarik yang mampu mendukung pemenang skala global.

"Banyak investor global khawatir bahwa pasar Asia Tenggara tidak memiliki rekam jejak dalam menghasilkan exit yang lebih besar dibandingkan dengan pasar lain," katanya dilansir Kabar Besuki dari Straits Times.

Vertex adalah investor institusional pertama Grab dan mendukung perusahaan dalam perpindahannya dari Malaysia ke Singapura.

Baca Juga: Sesi Pemotretan, Kecantikan Amanda Manopo Bertambah Saat Gunakan Busana Hijab Muslim

Unicorn teknologi lainnya di wilayah ini, seperti Traveloka, juga mempertimbangkan untuk mendaftar melalui perusahaan cek kosong, yang mengikuti ledakan Spac saat ini. Lebih dari 550 Spacs telah mengajukan untuk go public di bursa AS pada tahun ini, menurut Bloomberg.

Para ahli mengatakan pencatatan publik Grab berarti memiliki akses yang lebih besar ke pendanaan, dengan kemampuan untuk mengumpulkan lebih banyak modal melalui obligasi atau hutang untuk membiayai pertumbuhannya, selain penerbitan saham.

Analis DBS Group Research Sachin Mittal mencatat bahwa pendanaan tambahannya dapat disalurkan ke bisnis pengiriman makanan seperti Grab, yang belum menguntungkan.

Baca Juga: Mungkin Terdengar Tidak Nyaman, Hal Baik Ini Akan Datang Jika Anda Tidur Tidak Gunakan Bantal

Penambahan modal juga dapat mendukung pertumbuhan layanan tekfin, yang akan membutuhkan waktu untuk berkembang di seluruh wilayah dan akan memerlukan biaya akuisisi pelanggan yang tinggi, tambahnya. 

Mr Chua dari Vertex juga mencatat, "Dengan meningkatkan lebih banyak modal, ini juga akan berkontribusi pada penawaran bank digital Grab, yang merupakan perpanjangan alami dari Grab Financial Group." Dilansir Kabar Besuki dari Straits Times.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Strait Times


Tags

Terkini